Data Direksi
Nama
|
:
|
Irvan Kamal Hakim
|
Tanggal Menjabat
|
:
|
14-06-2012
|
Jabatan
|
:
|
Direktur Utama
|
SK Pengangkatan
|
:
|
RUPS TB 2011
|
Tanggal SK Pengangkatan
|
:
|
14-06-2012
|
Nama
|
:
|
Sukandar
|
Tanggal Menjabat
|
:
|
14-06-2012
|
Jabatan
|
:
|
Direktur Keuangan
|
SK Pengangkatan
|
:
|
RUPS TB 2011
|
Tanggal SK Pengangkatan
|
:
|
14-06-2012
|
Nama
|
:
|
Hilman Hasyim
|
Tanggal Menjabat
|
:
|
14-06-2012
|
Jabatan
|
:
|
Direktur Produksi
|
SK Pengangkatan
|
:
|
RUPS TB 2011
|
Tanggal SK Pengangkatan
|
:
|
14-06-2012
|
Nama
|
:
|
Yerry
|
Tanggal Menjabat
|
:
|
14-06-2012
|
Jabatan
|
:
|
Direktur Pemasaran
|
SK Pengangkatan
|
:
|
RUPS TB 2011
|
Tanggal SK Pengangkatan
|
:
|
14-06-2012
|
Nama
|
:
|
Imam Purwanto
|
Tanggal Menjabat
|
:
|
14-06-2012
|
Jabatan
|
:
|
Direktur Logistik
|
SK Pengangkatan
|
:
|
RUPS TB 2011
|
Tanggal SK Pengangkatan
|
:
|
14-06-2012
|
Nama
|
:
|
Dadang Danusiri
|
Tanggal Menjabat
|
:
|
14-06-2012
|
Jabatan
|
:
|
Direktur SDM dan Umum
|
SK Pengangkatan
|
:
|
RUPS TB 2011
|
Tanggal SK Pengangkatan
|
:
|
14-06-2012
|
Nama
|
:
|
Widodo Setiadharmaji
|
Tanggal Menjabat
|
:
|
14-06-2012
|
Jabatan
|
:
|
Direktur Teknologi dan
Pengembangan Usaha
|
SK Pengangkatan
|
:
|
RUPS TB 2011
|
Tanggal SK Pengangkatan
|
:
|
14-06-2012
|
Data Komisaris
Nama
|
:
|
Moh. Imron Zubaidi
|
Tanggal Menjabat
|
:
|
15-07-2008
|
Jabatan
|
:
|
Komisaris
|
SK Pengangkatan
|
:
|
KEP-140/MBU/2008
|
Tanggal SK Pengangkatan
|
:
|
15-07-2008
|
Nama
|
:
|
Achmad S. Ruky
|
Tanggal Menjabat
|
:
|
06-06-2011
|
Jabatan
|
:
|
Komisaris
|
SK Pengangkatan
|
:
|
RUPS TB 2010
|
Tanggal SK Pengangkatan
|
:
|
06-06-2011
|
Nama
|
:
|
Zacky Anwar Makarim
|
Tanggal Menjabat
|
:
|
14-06-2012
|
Jabatan
|
:
|
Komisaris Utama
|
SK Pengangkatan
|
:
|
RUPS TB 2011
|
Tanggal SK Pengangkatan
|
:
|
14-06-2012
|
Nama
|
:
|
Ignatius Rusdonobanu
|
Tanggal Menjabat
|
:
|
14-06-2012
|
Jabatan
|
:
|
Komisaris
|
SK Pengangkatan
|
:
|
RUPS TB 2011
|
Tanggal SK Pengangkatan
|
:
|
14-06-2012
|
Nama
|
:
|
Tubagus Farich Nahril
|
Tanggal Menjabat
|
:
|
14-06-2012
|
Jabatan
|
:
|
Komisaris
|
SK Pengangkatan
|
:
|
RUPS TB 2011
|
Tanggal SK Pengangkatan
|
:
|
14-06-2012
|
PRODUCT
·
BAJA LEMBARAN CANAI PANAS
(HOT ROLLED COIL/PLATE)
Baja lembaran panas yang berupa coil
dan pelat adalah jenis produk baja yang dihasilkan dari proses pengerolan
panas. Pabrikan dan para pengguna jenis baja ini umumnya menyebut produk ini
'baja hitam' sebagai pembeda terhadap produk baja lembaran dingin yang juga
biasa dikenal sebagai 'baja putih'.
Krakatau
Steel juga memproduksi baja plain carbon dan baja micro-alloyed yang dapat
digunakan untuk berbagai penggunaan, dari kualitas umum atau komersial hingga
kualitas khusus, seperti struktur rangka baja, komponen dan rangka kendaraan
bermotor, tiang pancang, komponen alat berat, fabrikasi umum, pipa dan tabung
umum, pipa dan tabung untuk jalur pipa dan casing, tabung gas, baja tahan
korosi cuaca, bejana bertekanan, boilers, dan konstruksi kapal.
Ketebalan
pelat baja lembaran panas berkisar antara 0,18 hingga 25 mm, sedangkan lebarnya
antara 600 hingga 2060 mm. Produk baja lembaran panas dapat diberikan dalam
bentuk coil dan pelat. Kondisinya dapat berupa gulungan atau sebagai produk
yang melalui proses pickling dan oiling (hot rolled coil-pickled oiled
atau HRC-PO).
PT.
Krakatau Steel (Persero) Tbk mampu menghasilkan baja lembaran panas berkualitas
tinggi untuk penggunaan khusus karena telah menjalankan proses kontrol
thermomekanik dan proses desulfurisasi menggunakan ladle furnace.
Penggunaan
baja lembaran panas meliputi aplikasi-aplikasi seperti yang tercantum di bawah
ini:
- Konstruksi Umum & Las
- Pipa & Tabung
- Komponen & Rangka Otomotif
- Jalur Pipa untuk Minyak & Gas
- Casing & Tubing Pipa Sumur Minyak
- Tabung Gas
- Baja Tahan Korosi Cuaca
- Rerolling
- Konstruksi Kapal
- Boiler & Pressurized Contain
·
BAJA LEMBARAN CANAI DINGIN
(COLD ROLLED COIL/SHEET)
Baja lembaran dingin yang banyak
dikenal dengan nama 'baja putih' ('white steel') adalah salah satu bentuk
produk baja yang dihasilkan dari proses pengerolan dingin. 'Baja putih' ini
memiliki sifat tipikal yang berbeda secara signifikan dengan 'baja hitam' atau
baja lembaran panas. Baja lembaran dingin memiliki kualitas permukaan yang
lebih baik, lebih tipis dan dengan ukuran yang lebih presisi, serta mempunyai
sifat mekanis yang baik dan formability yang sangat bagus.
Baja dalam kategori ini umumnya dimanfaatkan dalam proses pembentukan karena material ini memiliki formability, weldability, dan kualitas roughness yang lebih baik. Baja putih ini juga dipakai untuk aplikasi dalam industri galvanizing (zinc-coating), enamelware (porcelain-coating), dan digunakan sebagai bahan baku pembuatan kaleng makanan berlapis timah (tin mill-black plate) dalam industri makanan dan minuman. Untuk lembaran baja yang dikuatkan (annealed sheet), kisaran ketebalan baja putih yang dihasilkan Krakatau Steel adalah 0,20 hingga 3,00 mm, sedangkan untuk unannealed (dalam bentuk gulungan) ketebalan maksimumnya adalah 2,00 mm.
Baja dalam kategori ini umumnya dimanfaatkan dalam proses pembentukan karena material ini memiliki formability, weldability, dan kualitas roughness yang lebih baik. Baja putih ini juga dipakai untuk aplikasi dalam industri galvanizing (zinc-coating), enamelware (porcelain-coating), dan digunakan sebagai bahan baku pembuatan kaleng makanan berlapis timah (tin mill-black plate) dalam industri makanan dan minuman. Untuk lembaran baja yang dikuatkan (annealed sheet), kisaran ketebalan baja putih yang dihasilkan Krakatau Steel adalah 0,20 hingga 3,00 mm, sedangkan untuk unannealed (dalam bentuk gulungan) ketebalan maksimumnya adalah 2,00 mm.
Krakatau
Steel memiliki fasilitas vacuum degasser dan ladle metallurgy untuk
menghasilkan baja dengan kualitas khusus, seperti baja karbon sangat rendah dan
Interstitial Free Steel (IF Steel) yang cocok digunakan untuk menghasilkan
produk dengan kualitas extra deep drawing. Untuk dapat memenuhi kebutuhan baja
lembaran dingin dengan formability dan kualitas permukaan yang tinggi, Krakatau
Steel menggunakan fasilitas batch annealing furnace khusus dengan atmosfer
hidrogen murni.
Aplikasi
baja lembaran dingin yang diproduksi Krakatau Steel antara lain dalam
bidang-bidang sebagai berikut:
Ø Penggunaan Umum
Ø Otomotif
Ø Galvanized Sheet
Ø Pipa & Tabung
Ø Porcelain Enamelware
Ø Tin Mill Black Plate
·
BATANG KAWAT (WIRE ROD)
Batang kawat dibuat dari baja
billet, oleh sebab itu batang kawat dikategorikan sebagai produk batangan,
untuk membedakannya dari baja lembaran panas dan baja lembaran dingin yang
dibuat dari baja slab. Batang kawat biasanya dikelompokkan berdasarkan
kandungan karbonnya, yaitu batang kawat dengan karbon rendah, sedang, atau
tinggi. Selain itu batang kawat juga dikategorikan berdasarkan aplikasinya.
Batang
kawat karbon rendah dan sedang memiliki kandungan karbon kurang dari 0,25%.
Baja jenis ini umumnya digunakan untuk kawat, paku, wire mesh, dan sebagai
bahan baku untuk welded fabrication (kisi-kisi jendela atau pintu, pagar, dan
jeruji).
Aplikasi
khusus seperti untuk kawat elektroda berlapis untuk keperluan pengelasan,
memerlukan kontrol yang sangat ketat dalam hal kandungan alloy seperti yang
diinginkan oleh pelanggan. Aplikasi-aplikasi lainnya memerlukan kuat tarik yang
lebih tinggi. Aplikasi tersebut memerlukan kandungan karbon yang tinggi
(biasanya lebih dari 0,40%) dengan tambahan beberapa alloy seperti Nb, V, dan Cr,
sehingga dapat dihasilkan baja batangan yang memiliki kuat tarik dan
formability yang lebih baik. Batang kawat karbon tinggi umumnya dimanfaatkan
untuk spring bed, jari-jari roda sepeda (motor), rangka payung, dan
konstruksi-konstruksi lainnya.
Aplikasi
batang kawat meliputi:
Ø Kawat, Paku, dan Mesh
Ø Mur & Baut
Ø Spring Bed, Spoke, dll.
Ø Kawat Elektroda
PEMASARANNYA
Contohnya :
Penjualan Terbuka Mill Scale Eks Scarfing Sejumlah 7.000 Ton
11 September 2012
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, BUMN yang bergerak dalam industry baja,
dengan ini mengundang perusahaan yang bergerak di bidang (ruang lingkup)
ekspor/impor produk samping bahan baku baja untuk mengikuti penjualan terbuka
atas material:- Mill Scale Eks Scarfing, sejumlah 7.000 ton, toleransi berat -5% +0%
- Fe Content & Size distribution as it is (apa adanya), No Claim Condition
a. Berbadan Hukum dan termasuk kualifikasi Usaha Menengah-Besar (dibuktikan dengan SIUP)
b. Memiliki legalitas Usaha yang masih berlaku
c. Memenuhi semua persyaratan: administrasi, teknis, pembayaran, pengiriman yang ditentukan oleh PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
d. Memiliki surat dukungan resmi dari importer atau user di negara tujuan, dengan menyerahkan surat kuasa untuk mengikuti dan melakukan penawaran atas penjualan Mill Scale Eks Scarfing yang dilakukan oleh PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
e. Memiliki Ijin Ekspor Mill Scale Eks Scarfing dari Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia, yang menyatakan bahwa PT Krakatau Steel (Persero) Tbk sebagai penghasil (Waste Generator)
f. Bersedia untuk mengikuti peraturan dan melakukan penawaran atas penjualan Mill Scale Eks Scarfing yang dilakukan oleh PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Masa Pendaftaran
Tanggal : 17 dan 19 September 2012
Jam : 09.00 – 15.00 WIB
Untuk informasi lebih lanjut, dan persyaratan lainnya, dapat menghubungi alamat di bawah ini:
Dinas Penjualan By Product PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Jl. Jenderal Sudirman KM 3 Cilegon – Merak, Perkantoran HC T & EC (dahulu Pusdiklat PT KS)
Telp: 0254 – 371518, Fax: 0254 – 372377
Contact Person : Asep Ernawan, Agus Chasiat
1.
CARA
PEMESANAN
Untuk
konsumen baru, berikut syarat administratif yang harus dipenuhi:
- Perusahaan berbentuk badan hukum.
- Mengajukan permohonan tertulis dengan melampirkan:
- Akte Notaris pendirian perusahaan
- Surat Ijin Tempat Usaha (SITU)
- Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) dan/atau Surat Ijin Usaha Tetap (SIUT)
- Menyediakan alamat kirim dan/atau Surat Bukti Kepemilikan/Sewa Gudang
- Referensi Bank Devisa
- Bukti Pengusaha Kena Pajak (PKP)
- Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
- Surat Kuasa penandatanganan Kontrak Jual-Beli, bila pejabat yang bersangkutan tidak tercantum dalam Akte Notaris.
- Mengisi Formulir Calon Konsumen yang disediakan oleh PTKS.
Untuk melakukan pemesanan (order) produk PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, sebaiknya disertai oleh data berupa:
Spesifikasi Produk
- Applicable standard specification.
- Steel grade.
- Komposisi kimia, sifat mekanik, toleransi ukuran sebaiknya dicantumkan jika order di luar spesifikasi normal.
- Surface finish untuk produk baja lembaran dingin (oil and surface conditions).
Kuantitas
Berat dalam kgs, MT atau jumlah.
Berat dalam kgs, MT atau jumlah.
Dimensi
Semua aspek dimensi produk dalam mm (ketebalan, lebar, panjang untuk flat product, ukuran penampang, diameter, panjang untuk long product).
Semua aspek dimensi produk dalam mm (ketebalan, lebar, panjang untuk flat product, ukuran penampang, diameter, panjang untuk long product).
Penggunaan
Penggunaan (end use) dari produk sebaiknya disebutkan dengan jelas, seperti pemrosesan, kondisi (panas atau dingin), processing direction (panjang atau lebar, dimensi, severity of processing, welding method and machining).
Penggunaan (end use) dari produk sebaiknya disebutkan dengan jelas, seperti pemrosesan, kondisi (panas atau dingin), processing direction (panjang atau lebar, dimensi, severity of processing, welding method and machining).
Pengiriman
- Tujuan pengiriman.
- Kondisi dan waktu pengiriman.
- Tipe pengepakan
Kebutuhan Khusus
- Pengepakan
- Keterangan untuk perlakuan khusus seperti pengujian ultrasonic, sulphur print, dll.
2.
KONTAK
PENJUALAN
GRUP
|
PERSONEL
KONTAK |
TELEPON
|
FAKSIMILI
|
Penjualan
Ekspor
|
+62-21-5200
990 +628119407723
|
+62-21-5250
137
|
|
+62-21-5221255
EXT 556
+628118889151 |
+62-21-5204
207
|
||
+62-21-5221255 EXT 559 +628118889158
|
+62-21-5201
608
|
||
+62-21-5221255 EXT
510
+6281372010067
|
+62-21-5200
739
|
||
Ship
Building & Project
(HR, CR, WR) |
+62-21-5221255 EXT 557 +628119407724
|
+62-21-5200
653
|
|
Cabang
Batam
(HR, CR, WR) |
+62-21-5221255 EXT 557 +628119407724
|
+62-21-5200
653
|
|
Cabang Surabaya (HR, CR, WR)
|
+62-31-3534
057
+628119407724 |
+62-31-3534
058
|
SUMBER DAYA MANUSIA
Dalam
perekrutan tenaga kerja PT Krakatau Steel melakukan dengan cara Program
Vocational Training. Program PT KS ini dijadikan sebagai sumber
referensi tenaga kerja bagi Industri-industri di Banten dan sekitarnya. Dalam Program Vocational Training, Seluruh
peserta yang berjumlah 150 orang dinyatakan lulus dan siap kerja.
IMPLEMENTASI
HUMAN CAPITAL MANAGEMENT
HUMAN CAPITAL MANAGEMENT
Pengelolaan
manusia dalam organisasi bisnis telah mengalami beberapa perubahan paradigma,
secara umum perubahan paradigma itu mengikuti tahapan sebagaimana gambar
berikut :
PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk sebagai organisasi bisnis dari waktu ke waktu juga mengalami perubahan paradigma dalam mengelola manusia (karyawan) yang berada di dalamnya. Saat ini Krakatau Steel dalam proses memasuki paradigma Human Capital Management setelah pada tahap sebelumnya menerapkan paradigma Human Resource Management.
Perubahan
paradigma tidaklah berarti meninggalkan sama sekali paradigma sebelumnya,
karena makna perubahan paradigma dalam pengelolaan manusia adalah penyempurnaan
paradigma sebelumnya. Organisasi yang telah menerapkan Paradigma Human Resource
Management tidak berarti meninggalkan seluruh paradigma Personnel Management,
sebagaimana Organisasi yang telah menerapkan Human Capital Management tidak
berarti meninggalkan seluruh paradigma Human Resource dan Personnel Management.
Gambaran
mengenai hal di atas diilustrasikan seperti di bawah ini :
Dalam
mengelola karyawan, perusahaan menggunakan pendekatan human capital, dimana
karyawan dipandang sebagai modal insani (human capital) sehingga dikondisikan
bahwa karyawan merupakan aset perusahaan yang dituntut untuk dapat menciptakan
nilai (create value) dan tidak sekedar menghasilkan nilai tambah (added value).
Dalam menciptakan insan-insan yang mempunyai kemampuan unggul maka PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dalam mengelola modal insani menggunakan pendekatan dengan pilar-pilar sebagai berikut :
Dalam menciptakan insan-insan yang mempunyai kemampuan unggul maka PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dalam mengelola modal insani menggunakan pendekatan dengan pilar-pilar sebagai berikut :
- Human capital strategy.
- Human capital development.
- Human capital learning and knowledge management.
- Human capital performance and reward management.
- Human capital integration.
- Human capital infrastructure.
1.
Human
Capital Strategy
Merupakan
strategi pengelolaan human capital yang merupakan penjabaran dari strategi
perusahaan, dimana strategi modal insani jangka panjang disusun selaras &
terintegrasi dengan strategi bidang lainnya yang mengacu pada visi, misi,
target dan value perusahaan. Strategi pencapaian target dibreakdown dalam
program kerja tahunan dalam rangka mencapai target capabilities HC yang
ditetapkan.
2.
Human
Capital Development
Dalam
mengembangkan modal insani, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk mengembangkan model
Human Capital Development yang didalamnya tersusun dari elemen-elemen terkait
meliputi Competency Management, Recruitment, Succession Planning dan Career
Development.
Pengertian competency management yang digunakan di PTKS adalah proses menetapkan apa yang dipersyaratkan untuk memenuhi tujuan/sasaran organisasi, dan menetapkan apa yang dimiliki organisasi, serta strategi pengembangan untuk rekrut atau pengembangan internal dari level kompetensi yang dipersyaratkan.
Dengan katalog maupun model kompetensi ( soft dan hard competency) yang telah dimiliki perusahaan dan ditunjang oleh Sistem Informasi yang terintegrasi (SAP), penyusunan requirement (persyaratan) kompetensi yang diperlukan oleh suatu jabatan dapat dengan mudah dilakukan. Demikian juga dengan pengukuran tingkat kompetensi karyawan khususnya kompetensi manajerial telah dapat dilakukan dengan menggunakan tools Assessment Center yang dimiliki PTKS.
Melalui pemetaan kompetensi akan diketahui tingkat dan gap kompetensinya untuk setiap karyawan terhadap jabatan yang sedang diduduki maupun yang berdasarkan program Succession Planning dan Career Development yang dimiliki perusahaan. Program pengembangan baik melalui pendidikan, pelatihan, penugasan, rotasi, mutasi maupun program pengembanngan lainnya disusun dan diimplementasikan bagi setiap karyawan sesuai kebutuhan perusahaan maupun kebutuhan karyawan yang bersangkutan dalam memenuhi gap kompetensi maupun program pengembangan karir karyawan.
Pengertian competency management yang digunakan di PTKS adalah proses menetapkan apa yang dipersyaratkan untuk memenuhi tujuan/sasaran organisasi, dan menetapkan apa yang dimiliki organisasi, serta strategi pengembangan untuk rekrut atau pengembangan internal dari level kompetensi yang dipersyaratkan.
Dengan katalog maupun model kompetensi ( soft dan hard competency) yang telah dimiliki perusahaan dan ditunjang oleh Sistem Informasi yang terintegrasi (SAP), penyusunan requirement (persyaratan) kompetensi yang diperlukan oleh suatu jabatan dapat dengan mudah dilakukan. Demikian juga dengan pengukuran tingkat kompetensi karyawan khususnya kompetensi manajerial telah dapat dilakukan dengan menggunakan tools Assessment Center yang dimiliki PTKS.
Melalui pemetaan kompetensi akan diketahui tingkat dan gap kompetensinya untuk setiap karyawan terhadap jabatan yang sedang diduduki maupun yang berdasarkan program Succession Planning dan Career Development yang dimiliki perusahaan. Program pengembangan baik melalui pendidikan, pelatihan, penugasan, rotasi, mutasi maupun program pengembanngan lainnya disusun dan diimplementasikan bagi setiap karyawan sesuai kebutuhan perusahaan maupun kebutuhan karyawan yang bersangkutan dalam memenuhi gap kompetensi maupun program pengembangan karir karyawan.
3.
Human
capital learning and knowledge management.
Guna
menunjang program pengembangan karyawan, perusahaan telah mempersiapkan sarana
prasarana yang cukup memadai antara lain: tempat pelatihan yang terpusat
(Pusdiklat), fasilitas web knowledge management yang sudah bisa diakses oleh
seluruh karyawan, Unit Sistem Informasi yang membantu pengelolaan Knowledge
Management Krakatau Steel, serta tenaga-tenaga yang kompeten.
Knowledge management merupakan sarana untuk mewadahi aset pengetahuan Perusahaan yang dilakukan melalui eksplorasi asset pengetahuan perusahaan yang berasal dari karyawan dan unit kerja terkait. Hasilnya dapat digunakan untuk memetakan, menganalisa dan melengkapi kebutuhan pengetahuan di perusahaan.
Setiap karyawan diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk berbagi ilmu dan menimba ilmu melalui fasilitas yang tersedia tersebut.
Knowledge management merupakan sarana untuk mewadahi aset pengetahuan Perusahaan yang dilakukan melalui eksplorasi asset pengetahuan perusahaan yang berasal dari karyawan dan unit kerja terkait. Hasilnya dapat digunakan untuk memetakan, menganalisa dan melengkapi kebutuhan pengetahuan di perusahaan.
Setiap karyawan diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk berbagi ilmu dan menimba ilmu melalui fasilitas yang tersedia tersebut.
4.
Human
capital performance and reward management
Perusahaan
melakukan pengukuran kinerja dan memberikan imbalan kepada karyawan berdasarkan
kinerja pencapaian KPI/Sasaran Kerja Karyawan (SKK), dimana KPI/SKK
disusun berdasarkan penjabaran strategi perusahaan (LTDP, RJPP dan RKAP).
Untuk mendorong kinerja karyawan, perusahaan menerapkan sistem remunerasi berdasarkan Hay System. Berdasarkan sistem tersebut, imbalan diberikan kepada karyawan berdasarkan kontribusi dan kinerjanya.
Penghargaan lain yang diberikan kepada karyawan adalah berdasarkan improvement dan inovasi yang mereka lakukan, penghargaan atas masa kerja dan beberapa kriteria lainnya.
Untuk mendorong kinerja karyawan, perusahaan menerapkan sistem remunerasi berdasarkan Hay System. Berdasarkan sistem tersebut, imbalan diberikan kepada karyawan berdasarkan kontribusi dan kinerjanya.
Penghargaan lain yang diberikan kepada karyawan adalah berdasarkan improvement dan inovasi yang mereka lakukan, penghargaan atas masa kerja dan beberapa kriteria lainnya.
5.
Human
capital integration.
Guna
menjaga kondusifitas kerja di dalam perusahaan maka dibangun pola hubungan
industrial yang baik antara perusahaan dan serikat pekerja (Serikat
Karyawan Krakatau Steel) serta stakeholder lainnya. Adapun komunikasi yang
dilakukan diantaranya melalui pertemuan-pertemuan, Briefing BOD, Buletin
Perusahaan, Web dan Intranet. Hal tersebut dimaksudkan untuk menjaga
keharmonisan dan suasana kerja yang kondusif dalam menunjang kesuksesan bisnis
perusahaan maupun karir karyawan.
6.
Human
capital infrastructure.
Untuk
kemudahan dan kelancaran operasional pengelolaan modal insani, perusahaan
memanfaatkan infrastruktur yang telah terbangun seperti HRIS yang sudah
diintegrasikan pada Sistem Informasi (SAP).
Selain itu, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk telah membangun sistem pengelolaan modal insani yang telah dibakukan dalam Sistem dan Prosedur yang merupakan bagian dari Sistem Manajemen Krakatau steel (SMKS).
Semua infrastruktur yang telah ada saat ini masih dimungkinkan untuk terus disempurnakan guna menjaga keselarasan dan untuk mengikuti perkembangan dengan tuntutan pengembangan bisnis.
Selain itu, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk telah membangun sistem pengelolaan modal insani yang telah dibakukan dalam Sistem dan Prosedur yang merupakan bagian dari Sistem Manajemen Krakatau steel (SMKS).
Semua infrastruktur yang telah ada saat ini masih dimungkinkan untuk terus disempurnakan guna menjaga keselarasan dan untuk mengikuti perkembangan dengan tuntutan pengembangan bisnis.