Senin, 31 Desember 2012

PT KRAKATAU STEEL (persero) Tbk

 





Data Direksi
Nama
:
Irvan Kamal Hakim
Tanggal Menjabat
:
14-06-2012
Jabatan
:
Direktur Utama
SK Pengangkatan
:
RUPS TB 2011
Tanggal SK Pengangkatan
:
14-06-2012


Nama

:

Sukandar
Tanggal Menjabat
:
14-06-2012
Jabatan
:
Direktur Keuangan
SK Pengangkatan
:
RUPS TB 2011
Tanggal SK Pengangkatan
:
14-06-2012


Nama

:

Hilman Hasyim
Tanggal Menjabat
:
14-06-2012
Jabatan
:
Direktur Produksi
SK Pengangkatan
:
RUPS TB 2011
Tanggal SK Pengangkatan
:
14-06-2012


Nama

:

Yerry
Tanggal Menjabat
:
14-06-2012
Jabatan
:
Direktur Pemasaran
SK Pengangkatan
:
RUPS TB 2011
Tanggal SK Pengangkatan
:
14-06-2012


Nama

:

Imam Purwanto
Tanggal Menjabat
:
14-06-2012
Jabatan
:
Direktur Logistik
SK Pengangkatan
:
RUPS TB 2011
Tanggal SK Pengangkatan
:
14-06-2012


Nama

:

Dadang Danusiri
Tanggal Menjabat
:
14-06-2012
Jabatan
:
Direktur SDM dan Umum
SK Pengangkatan
:
RUPS TB 2011
Tanggal SK Pengangkatan
:
14-06-2012


Nama

:

Widodo Setiadharmaji
Tanggal Menjabat
:
14-06-2012
Jabatan
:
Direktur Teknologi dan Pengembangan Usaha
SK Pengangkatan
:
RUPS TB 2011
Tanggal SK Pengangkatan
:
14-06-2012
Data Komisaris
Nama
:
Moh. Imron Zubaidi
Tanggal Menjabat
:
15-07-2008
Jabatan
:
Komisaris
SK Pengangkatan
:
KEP-140/MBU/2008
Tanggal SK Pengangkatan
:
15-07-2008


Nama

:

Achmad S. Ruky
Tanggal Menjabat
:
06-06-2011
Jabatan
:
Komisaris
SK Pengangkatan
:
RUPS TB 2010
Tanggal SK Pengangkatan
:
06-06-2011


Nama

:

Zacky Anwar Makarim
Tanggal Menjabat
:
14-06-2012
Jabatan
:
Komisaris Utama
SK Pengangkatan
:
RUPS TB 2011
Tanggal SK Pengangkatan
:
14-06-2012


Nama

:

Ignatius Rusdonobanu
Tanggal Menjabat
:
14-06-2012
Jabatan
:
Komisaris
SK Pengangkatan
:
RUPS TB 2011
Tanggal SK Pengangkatan
:
14-06-2012


Nama

:

Tubagus Farich Nahril
Tanggal Menjabat
:
14-06-2012
Jabatan
:
Komisaris
SK Pengangkatan
:
RUPS TB 2011
Tanggal SK Pengangkatan
:
14-06-2012

PRODUCT
·         BAJA LEMBARAN CANAI PANAS (HOT ROLLED COIL/PLATE)
Baja lembaran panas yang berupa coil dan pelat adalah jenis produk baja yang dihasilkan dari proses pengerolan panas. Pabrikan dan para pengguna jenis baja ini umumnya menyebut produk ini 'baja hitam' sebagai pembeda terhadap produk baja lembaran dingin yang juga biasa dikenal sebagai 'baja putih'.
Krakatau Steel juga memproduksi baja plain carbon dan baja micro-alloyed yang dapat digunakan untuk berbagai penggunaan, dari kualitas umum atau komersial hingga kualitas khusus, seperti struktur rangka baja, komponen dan rangka kendaraan bermotor, tiang pancang, komponen alat berat, fabrikasi umum, pipa dan tabung umum, pipa dan tabung untuk jalur pipa dan casing, tabung gas, baja tahan korosi cuaca, bejana bertekanan, boilers, dan konstruksi kapal.
Ketebalan pelat baja lembaran panas berkisar antara 0,18 hingga 25 mm, sedangkan lebarnya antara 600 hingga 2060 mm. Produk baja lembaran panas dapat diberikan dalam bentuk coil dan pelat. Kondisinya dapat berupa gulungan atau sebagai produk yang melalui proses pickling dan oiling (hot rolled coil-pickled oiled  atau HRC-PO).
PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk mampu menghasilkan baja lembaran panas berkualitas tinggi untuk penggunaan khusus karena telah menjalankan proses kontrol thermomekanik dan proses desulfurisasi menggunakan ladle furnace.
Penggunaan baja lembaran panas meliputi aplikasi-aplikasi seperti yang tercantum di bawah ini:
  • Konstruksi Umum & Las
  • Pipa & Tabung
  • Komponen & Rangka Otomotif
  • Jalur Pipa untuk Minyak & Gas
  • Casing & Tubing Pipa Sumur Minyak
  • Tabung Gas
  • Baja Tahan Korosi Cuaca
  • Rerolling
  • Konstruksi Kapal
  • Boiler & Pressurized Contain


·         BAJA LEMBARAN CANAI DINGIN (COLD ROLLED COIL/SHEET)


Baja lembaran dingin yang banyak dikenal dengan nama 'baja putih' ('white steel') adalah salah satu bentuk produk baja yang dihasilkan dari proses pengerolan dingin. 'Baja putih' ini memiliki sifat tipikal yang berbeda secara signifikan dengan 'baja hitam' atau baja lembaran panas. Baja lembaran dingin memiliki kualitas permukaan yang lebih baik, lebih tipis dan dengan ukuran yang lebih presisi, serta mempunyai sifat mekanis yang baik dan formability yang sangat bagus.
Baja dalam kategori ini umumnya dimanfaatkan dalam proses pembentukan karena material ini memiliki formability, weldability, dan kualitas roughness yang lebih baik. Baja putih ini juga dipakai untuk aplikasi dalam industri galvanizing (zinc-coating), enamelware (porcelain-coating), dan digunakan sebagai bahan baku pembuatan kaleng makanan berlapis timah (tin mill-black plate) dalam industri makanan dan minuman. Untuk lembaran baja yang dikuatkan (annealed sheet), kisaran ketebalan baja putih yang dihasilkan Krakatau Steel adalah 0,20 hingga 3,00 mm, sedangkan untuk unannealed (dalam bentuk gulungan) ketebalan maksimumnya adalah 2,00 mm.
Krakatau Steel memiliki fasilitas vacuum degasser dan ladle metallurgy untuk menghasilkan baja dengan kualitas khusus, seperti baja karbon sangat rendah dan Interstitial Free Steel (IF Steel) yang cocok digunakan untuk menghasilkan produk dengan kualitas extra deep drawing. Untuk dapat memenuhi kebutuhan baja lembaran dingin dengan formability dan kualitas permukaan yang tinggi, Krakatau Steel menggunakan fasilitas batch annealing furnace khusus dengan atmosfer hidrogen murni.
Aplikasi baja lembaran dingin yang diproduksi Krakatau Steel antara lain dalam bidang-bidang sebagai berikut:  
Ø  Penggunaan Umum
Ø  Otomotif
Ø  Galvanized Sheet
Ø  Pipa & Tabung
Ø  Porcelain Enamelware
Ø  Tin Mill Black Plate


·         BATANG KAWAT (WIRE ROD)
Batang kawat dibuat dari baja billet, oleh sebab itu batang kawat dikategorikan sebagai produk batangan, untuk membedakannya dari baja lembaran panas dan baja lembaran dingin yang dibuat dari baja slab. Batang kawat biasanya dikelompokkan berdasarkan kandungan karbonnya, yaitu batang kawat dengan karbon rendah, sedang, atau tinggi. Selain itu batang kawat juga dikategorikan berdasarkan aplikasinya.
Batang kawat karbon rendah dan sedang memiliki kandungan karbon kurang dari 0,25%. Baja jenis ini umumnya digunakan untuk kawat, paku, wire mesh, dan sebagai bahan baku untuk welded fabrication (kisi-kisi jendela atau pintu, pagar, dan jeruji).
Aplikasi khusus seperti untuk kawat elektroda berlapis untuk keperluan pengelasan, memerlukan kontrol yang sangat ketat dalam hal kandungan alloy seperti yang diinginkan oleh pelanggan. Aplikasi-aplikasi lainnya memerlukan kuat tarik yang lebih tinggi. Aplikasi tersebut memerlukan kandungan karbon yang tinggi (biasanya lebih dari 0,40%) dengan tambahan beberapa alloy seperti Nb, V, dan Cr, sehingga dapat dihasilkan baja batangan yang memiliki kuat tarik dan formability yang lebih baik. Batang kawat karbon tinggi umumnya dimanfaatkan untuk spring bed, jari-jari roda sepeda (motor), rangka payung, dan konstruksi-konstruksi lainnya.
Aplikasi batang kawat meliputi:  
Ø  Kawat, Paku, dan Mesh
Ø  Mur & Baut
Ø  Spring Bed, Spoke, dll.
Ø  Kawat Elektroda

PEMASARANNYA

Contohnya :

Penjualan Terbuka Mill Scale Eks Scarfing Sejumlah 7.000 Ton

11 September 2012
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, BUMN yang bergerak dalam industry baja, dengan ini mengundang perusahaan yang bergerak di bidang (ruang lingkup) ekspor/impor produk samping bahan baku baja untuk mengikuti penjualan terbuka atas material:
  • Mill Scale Eks Scarfing, sejumlah 7.000 ton, toleransi berat -5% +0%
  • Fe Content & Size distribution as it is (apa adanya), No Claim Condition
Kualifikasi Calon Peserta
a. Berbadan Hukum dan termasuk kualifikasi Usaha Menengah-Besar (dibuktikan dengan SIUP)
b. Memiliki legalitas Usaha yang masih berlaku
c. Memenuhi semua persyaratan: administrasi, teknis, pembayaran, pengiriman yang ditentukan oleh PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
d. Memiliki surat dukungan resmi dari importer atau user di negara tujuan, dengan menyerahkan surat kuasa untuk mengikuti dan melakukan penawaran atas penjualan Mill Scale Eks Scarfing yang dilakukan oleh PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
e. Memiliki Ijin Ekspor Mill Scale Eks Scarfing dari Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia, yang menyatakan bahwa PT Krakatau Steel (Persero) Tbk sebagai penghasil (Waste Generator)
f. Bersedia untuk mengikuti peraturan dan melakukan penawaran atas penjualan Mill Scale Eks Scarfing yang dilakukan oleh PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Masa Pendaftaran
Tanggal : 17 dan 19 September 2012
Jam : 09.00 – 15.00 WIB
Untuk informasi lebih lanjut, dan persyaratan lainnya, dapat menghubungi alamat di bawah ini:
Dinas Penjualan By Product PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Jl. Jenderal Sudirman KM 3 Cilegon – Merak, Perkantoran HC T & EC (dahulu Pusdiklat PT KS)
Telp: 0254 – 371518, Fax: 0254 – 372377
Contact Person : Asep Ernawan, Agus Chasiat

1.      CARA PEMESANAN 
Untuk konsumen baru, berikut syarat administratif yang harus dipenuhi:
  1. Perusahaan berbentuk badan hukum.
  2. Mengajukan permohonan tertulis dengan melampirkan:
    • Akte Notaris pendirian perusahaan
    • Surat Ijin Tempat Usaha (SITU)
    • Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) dan/atau Surat Ijin Usaha Tetap (SIUT)
    • Menyediakan alamat kirim dan/atau Surat Bukti Kepemilikan/Sewa Gudang
    • Referensi Bank Devisa
    • Bukti Pengusaha Kena Pajak (PKP)
    • Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
    • Surat Kuasa penandatanganan Kontrak Jual-Beli, bila pejabat yang bersangkutan tidak tercantum dalam Akte Notaris.
  3. Mengisi Formulir Calon Konsumen yang disediakan oleh PTKS.

Untuk melakukan pemesanan (order) produk PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, sebaiknya disertai oleh data berupa:
Spesifikasi Produk
  • Applicable standard specification.
  • Steel grade.
  • Komposisi kimia, sifat mekanik, toleransi ukuran sebaiknya dicantumkan jika order di luar spesifikasi normal.
  • Surface finish untuk produk baja lembaran dingin (oil and surface conditions).
Kuantitas
Berat dalam kgs, MT atau jumlah.
Dimensi
Semua aspek dimensi produk dalam mm (ketebalan, lebar, panjang untuk flat product, ukuran penampang, diameter, panjang untuk long product).
Penggunaan
Penggunaan (end use) dari produk sebaiknya disebutkan dengan jelas, seperti pemrosesan, kondisi (panas atau dingin), processing direction (panjang atau lebar, dimensi, severity of processing, welding method and machining).
Pengiriman
  • Tujuan pengiriman.
  • Kondisi dan waktu pengiriman.
  • Tipe pengepakan
Kebutuhan Khusus
  • Pengepakan
  • Keterangan untuk perlakuan khusus seperti pengujian ultrasonic, sulphur print, dll.
2.      KONTAK PENJUALAN
GRUP
PERSONEL
KONTAK
TELEPON
FAKSIMILI
Penjualan Ekspor
+62-21-5200 990 +628119407723 
+62-21-5250 137
+62-21-5221255 EXT 556
+628118889151 
+62-21-5204 207
+62-21-5221255 EXT 559  +628118889158 
+62-21-5201 608
+62-21-5221255 EXT 510           +6281372010067 
+62-21-5200 739
Ship Building & Project
(HR, CR, WR)
+62-21-5221255 EXT 557 +628119407724
+62-21-5200 653
Cabang Batam
(HR, CR, WR)
+62-21-5221255 EXT 557 +628119407724
+62-21-5200 653
Cabang Surabaya (HR, CR, WR)
+62-31-3534 057
+628119407724
+62-31-3534 058
   

 
SUMBER DAYA MANUSIA
Dalam perekrutan tenaga kerja PT Krakatau Steel melakukan dengan cara Program Vocational Training. Program PT KS ini dijadikan sebagai sumber referensi tenaga kerja bagi Industri-industri di Banten dan sekitarnya.  Dalam Program Vocational Training, Seluruh peserta yang berjumlah 150 orang dinyatakan lulus dan siap kerja.

IMPLEMENTASI
HUMAN CAPITAL MANAGEMENT
Pengelolaan manusia dalam organisasi bisnis telah mengalami beberapa perubahan paradigma, secara umum perubahan paradigma itu mengikuti tahapan sebagaimana gambar berikut :


PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk sebagai organisasi bisnis dari waktu ke waktu juga mengalami perubahan paradigma dalam mengelola manusia (karyawan) yang berada di dalamnya. Saat ini Krakatau Steel dalam proses memasuki paradigma Human Capital Management setelah pada tahap sebelumnya menerapkan paradigma Human Resource Management.
Perubahan paradigma tidaklah berarti meninggalkan sama sekali paradigma sebelumnya, karena makna perubahan paradigma dalam pengelolaan manusia adalah penyempurnaan paradigma sebelumnya. Organisasi yang telah menerapkan Paradigma Human Resource Management tidak berarti meninggalkan seluruh paradigma Personnel Management, sebagaimana Organisasi yang telah menerapkan Human Capital Management tidak berarti meninggalkan seluruh paradigma Human Resource dan Personnel Management. 

Gambaran mengenai hal di atas diilustrasikan seperti di bawah ini :

Dalam mengelola karyawan, perusahaan menggunakan pendekatan human capital, dimana karyawan dipandang sebagai modal insani (human capital) sehingga dikondisikan bahwa karyawan merupakan aset perusahaan yang dituntut untuk dapat menciptakan nilai (create value) dan tidak sekedar menghasilkan nilai tambah (added value).

Dalam menciptakan insan-insan yang mempunyai kemampuan unggul maka PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dalam mengelola modal insani menggunakan pendekatan dengan pilar-pilar sebagai berikut :
  1. Human capital strategy.
  2. Human capital development.
  3. Human capital learning and knowledge management.
  4. Human capital performance and reward management.
  5. Human capital integration.
  6. Human capital infrastructure.
 
1.      Human Capital Strategy
Merupakan strategi pengelolaan human capital yang merupakan penjabaran dari strategi perusahaan, dimana strategi modal insani jangka panjang disusun selaras & terintegrasi dengan strategi bidang lainnya yang mengacu pada visi, misi, target dan value perusahaan. Strategi pencapaian target dibreakdown dalam program kerja tahunan dalam rangka mencapai target capabilities HC yang ditetapkan.
2.      Human Capital Development
Dalam mengembangkan modal insani, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk mengembangkan model Human Capital Development yang didalamnya tersusun dari elemen-elemen terkait meliputi Competency Management, Recruitment, Succession Planning dan Career Development.
Pengertian competency management yang digunakan di PTKS adalah  proses menetapkan apa yang dipersyaratkan untuk memenuhi tujuan/sasaran organisasi, dan menetapkan apa yang dimiliki organisasi, serta strategi pengembangan untuk rekrut atau pengembangan internal dari level kompetensi yang dipersyaratkan.
Dengan katalog maupun model kompetensi ( soft dan hard competency) yang telah dimiliki perusahaan dan ditunjang oleh Sistem Informasi yang terintegrasi (SAP), penyusunan requirement (persyaratan) kompetensi yang diperlukan oleh suatu jabatan dapat dengan mudah dilakukan. Demikian juga dengan pengukuran tingkat kompetensi karyawan khususnya kompetensi manajerial telah dapat dilakukan dengan menggunakan tools Assessment Center yang dimiliki PTKS.
Melalui pemetaan kompetensi akan diketahui tingkat dan gap kompetensinya untuk setiap karyawan terhadap jabatan yang sedang diduduki maupun yang berdasarkan program  Succession Planning dan Career Development yang dimiliki perusahaan. Program pengembangan baik melalui pendidikan, pelatihan,  penugasan, rotasi, mutasi maupun program pengembanngan lainnya disusun dan diimplementasikan bagi setiap karyawan sesuai kebutuhan perusahaan maupun kebutuhan karyawan yang bersangkutan dalam memenuhi gap kompetensi maupun program pengembangan karir karyawan.
3.      Human capital learning and knowledge management.
Guna menunjang program pengembangan karyawan, perusahaan telah mempersiapkan sarana prasarana yang cukup memadai antara lain:  tempat pelatihan yang terpusat (Pusdiklat), fasilitas web knowledge management yang sudah bisa diakses oleh seluruh karyawan, Unit Sistem Informasi yang membantu pengelolaan Knowledge Management Krakatau Steel, serta tenaga-tenaga yang kompeten.
Knowledge management merupakan sarana untuk mewadahi aset pengetahuan  Perusahaan yang dilakukan melalui eksplorasi asset pengetahuan perusahaan yang berasal dari karyawan dan unit kerja terkait. Hasilnya dapat digunakan untuk memetakan, menganalisa dan melengkapi kebutuhan pengetahuan di perusahaan.
Setiap karyawan diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk berbagi ilmu dan menimba ilmu melalui fasilitas yang tersedia tersebut.
4.      Human capital performance and reward management
Perusahaan melakukan pengukuran kinerja dan memberikan imbalan kepada karyawan berdasarkan kinerja pencapaian  KPI/Sasaran Kerja Karyawan (SKK), dimana KPI/SKK disusun berdasarkan penjabaran strategi perusahaan (LTDP, RJPP dan RKAP).
Untuk mendorong kinerja karyawan, perusahaan menerapkan sistem remunerasi berdasarkan Hay System. Berdasarkan sistem tersebut, imbalan diberikan kepada karyawan berdasarkan kontribusi dan kinerjanya.
Penghargaan lain yang diberikan kepada karyawan adalah berdasarkan improvement dan inovasi yang mereka lakukan, penghargaan atas masa kerja dan beberapa kriteria lainnya.
5.      Human capital integration.
Guna menjaga kondusifitas kerja di dalam perusahaan maka dibangun pola hubungan industrial yang baik  antara perusahaan dan serikat pekerja (Serikat Karyawan Krakatau Steel) serta stakeholder lainnya. Adapun komunikasi yang dilakukan diantaranya melalui pertemuan-pertemuan, Briefing BOD, Buletin Perusahaan, Web dan Intranet. Hal tersebut dimaksudkan untuk menjaga keharmonisan dan suasana kerja yang kondusif dalam menunjang kesuksesan bisnis perusahaan maupun karir karyawan.
6.      Human capital infrastructure.
Untuk kemudahan dan kelancaran operasional pengelolaan modal insani, perusahaan memanfaatkan infrastruktur yang telah terbangun seperti HRIS yang sudah diintegrasikan pada  Sistem Informasi (SAP).
Selain itu, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk telah membangun sistem pengelolaan modal insani yang telah dibakukan dalam Sistem dan Prosedur yang merupakan bagian dari Sistem Manajemen Krakatau steel (SMKS).
Semua infrastruktur yang telah ada saat ini masih dimungkinkan untuk terus disempurnakan guna menjaga keselarasan dan untuk mengikuti perkembangan dengan tuntutan pengembangan bisnis.

TUGAS 3 AKUNTANSI INTERNASIONAL (BAB 8 - 10)

NAMA           : MIRA RUSMAYANTI KELAS          : 4EB24 NPM               : 24212596 BAB VIII PELAPORAN KEUANGAN DAN PERUBAHAN ...