NAMA : MIRA RUSMAYANTI
KELAS : 4EB24
NPM :
24212596
BAB
VIII
PELAPORAN
KEUANGAN DAN PERUBAHAN HARGA
A.
PENGERTIAN PERUBAHAN HARGA
Untuk
memahami makna istilah perubahan harga (changing prices) ,harus dibedakan
antara pergerakan harga umum dan pergerakan harga spesifik yang dimana keduanya
masuk dalam istilah perubahan harga itu.
1.
Perubahan Harga Umum
Suatu
perubahan harga umum terjadi apabila secara rata-rata harga seluruh barang dan
jasa dalam suatu perekonomian mengalami perubahan. Unit-unit moneter memperoleh
keuntungan atau mengalami kerugian daya beli. Kenaikan harga secara keseluruhan
disebut inflasi (inflation), sedangkan penurunan harga disebut deflasi
(deflation).
2.
Perubahan Harga Spesifik
Perubahan
harga spesifik mengacu pada perubahan dalam harga barang atau jasa tertentu
yang disebabkan oleh perubahan dalam permintaan dan penawaran.
B. MENGAPA
LAPORAN KEUANGAN DIMASA PERUBAHAN HARGA BERPOTENSI MENYESATKAN
Selama
periode inflasi, nilai aktiva yang dicatat sebesar biaya akuisisi awalnya
jarang mencerminkan nilai terkininya yang lebih tinggi). Nilai aktiva yang dinyatakan
lebih rendah menghasilkan beban yang dinilai lebih rendah dan laba yang dinilai
lebih tinggi.
Dari
sudut pandang manajemen, ketidakakuratan pengukuran dapat mendistorsi :
1. Proyeksi keuangan
yang didasarkan pada data seri waktu historis
2. Anggaran yang
menjadi dasar pengukuran kinerja
3. Data kinerja yang
tidak dapat mengisolasi pengaruh inflasi yang tidak dapat
dikendalikan.
Laba
yang dinilai lebih pada akhirnya akan menyebabkan :
1. Kenaikan dalam
proporsi pajak
2. Permintaan dividen
lebih banyak dari
pemegang
saham
3. Permintaan gaji dan
upah yang lebih tinggi dari para pekerja
4. Tindakan yang
merugikan dari negara tuan rumah (seperti pengenaan pajak keuntungan
yang
sangat besar).
Kegagalan
untuk menyesuaikan data keuangan perusahaan terhadap perubahan dalam daya beli unit moneter juga
menimbulkan kesulitan bagi pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan
dan membandingkan kinerja operasi perusahaan yang dilaporkan.
Fungsi
mengakui pengaruh inflasi secara eksplisit yaitu :
1.
Pengaruh perubahan harga sebagian bergantung pada transaksi dan keadaan yang
dihadapi suatu perusahaan. Para pengguna tidak memiliki informasi yang lengkap
mengenai faktor-faktor ini.
2.
Mengelola masalah yang ditimbulkan oleh perubahan harga bergantung pada
pemahaman yang akurat atas permasalahan tersebut. Pemahaman yang akurat
memerlukan kinerja usaha yang dilaporkan dalam kondisi-kondisi yang memperhitungkan
pengaruh perubahan harga.
3.
Laporan dari para manajer mengenai permasalahan yang disebabkan oleh perubahan
harga lebih mudah dipercaya apabila kalangan usaha menerbitkan informasi
keuangan yang membahas masalah-masalah tersebut.
C. JENIS - JENIS PENYESUAIAN INFLASI
Setiap
jenis perubahan harga memiliki pengaruh yang berbeda terhadap ukuran-ukuran
posisi keuangan dan kinerja operasi suatu perusahaan.
1.
Penyesuaian Tingkat Harga Umum
Jumlah
mata uang yang disesuaikan terhadap perubahan tingkat harga umum (daya beli)
disebut mata uang konsatan biaya historis atau ekuivalen daya beli umum.
Sebagai contoh, selama periode kenaikan harga, aktiva berumur panjang yang
dilaporkan didalam neraca sebesar biaya akuisisi awalnya dinyatakan dalam mata
uang nominal. Apabila biaya historisnya tersebut dialokasikan terhadap laba
periode kini (dalam bentuk beban depresiasi), pendapatan, yang mencerminkan
daya beli kini, ditandingkan dengan biaya yang mencerminkan daya beli (yang
lebih tinggi) dari periode terdahulu saat aktiva tersebut dibeli. Oleh sebab itu, jumlah nominal harus disesuaikan untuk
perubahan dalam daya beli umum uang agar dapat ditandingkan secara tepat dengan
transaksi kini.
Indeks Harga
a. Perubahan tingkat
harga umum biasanya diukur dengan tingkat harga.
b. Suatu indeks harga
adalah rasio biaya.
Penggunaan Indeks Harga
a. Angka indeks harga
digunakan untuk mentranslasikan jumlah uang yang dibayarkan selama periode
terdahulu menjadi ekuivalen daya beli pada akhir periode.
b. Angka – angka
tingkat harga yang telah disesuaikan tidak mewakili biaya kini pos-pos yang
dimaksud atau angka-angka tersebut masih merupakan biaya historis, angka –
angka biaya historis hanya disajikan ulang dalam unit pengukuran yang baru –
daya beli umum pada akhir periode.
2.
Penyesuaian Biaya Kini
Model
biaya kini berbeda dengan akuntansi yang konvesional dalam dua aspek utama.
Pertama, aktiva tetap dinilai berdasarkan biaya kini dan bukan biaya historis.
Kedua, laba adalah jumlah sumber daya yang dapat didistribusikan oleh
perusahaan dalam suatu periode (tanpa memperhitungkan komponen pajak), namun
tetap dapat mempertahankan kapasitas produktif atau modal fisik perusahaan.
3. Biaya Kini Yang Disesuaikan Dengan Tingkat
Harga Umum
Model
biaya kini yang disesuaikan dengan tingkat harga umum menggunakan indeks harga
umum maupun khusus. Tujuannya adalah untuk mengungkapkan laba dan aset bersih
pada ekuivalen daya beli akhir tahun perusahaa, untuk melaporkan aset bersih
perusahaan pada biaya kininya dan untuk melaporkan jumlah laba yang
menggambarkan kekayaan bersih setelah pajak. Model ini memiliki ciri khas yakni
pengungkapan perubahan biaya kini dari aset nonmoneter perusahaan setelah
dikurangi inflasi untuk memperlihatkan bagian perubahan nilai aset nonmeneter
yang melebihi atau kurang dari perubahan daya beli umum.
D. PENDEKATAN
TERHADAP AKUNTANSI INFLASI DI BEBERAPA NEGARA
1.
Amerika Serikat
FASB
1979 menerbitkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (SFAS) No. 33 tentang
“Pelaporan Keuangan dan Perubahan Harga”, yang mengharuskan perusahaan-perusahaan
di AS yang memiliki persediaan dan aset tetap (sebelum dikurangi akumulasi
penyusutan) senilai lebih dari $125 juta, atau memiliki total aset senilai
lebih dari $1M, untuk mencoba mengungkapakan baik daya beli tetap-biaya
historis maupun daya beli tetap biaya kini selama lima tahun.
2.
Inggris
Komite
Standar Akuntansi Inggris (Accounting Standard Commitee-ASC) menerbitkan
Pernyataan Standard Praktik Akuntansi 16 (Statement Of Standard Accounting
Practice-SSAP 16).
- Perbedaan
SSAP 16 dengan SFAS 33 yaitu :
a. Apabila standar AS
mengharuskan
akuntansi dolar konstan
dan biaya kini, SSAP 16 mengadopsi hanya metode biaya kini untuk pelaporan
eksternal.
b. Apabila penyesuaian
inflasi AS berpusat pad laporan laba rugi, laporan biaya kini di Inggris mewajibkan
baik laporan laba rugi dan neraca biaya kini, beserta pencatatan penjelasan.
- Standar
di Inggris memperbolehkan tiga pilihan pelaporan :
1) Menyajikan akun-akun
biaya kini sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya
historis.
2. Menyajikan akun-akun
biaya historis sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya
kini.
3. Menyediakan
akun-akun biaya kini sebagai satu-satunya akun yang dilengkapi dengan informasi
biaya historis yang memadai.
Dengan
perlakuan keuntungan dan kerugian yang terkait dengan pos-pos moneter, FAS 33
menharuskan pengungkapan terpisah untuk tiap-tiap angka. SSAP 16 mengaharuskan
dua angka yang keduanya mencerminkan pengaruh perubahan harga spesifik, yaitu
Penyesuaian modal kerja moneter ( Monetary Working Capital Adjustment) / MWCA
mengakui pengaruh perubahan harga khusus
terhadap total jumlah modal kerja yang digunakan oleh perusahaan dalam
operasinya. Dan Mekanisme Penyesuaian Memungkinkan pengaruh perubahan harga
spesifik terhadap aktiva non moneter perusahaan.
3.
Brasil
Brasil
Walaupun tidak lagi diwajibkan akuntansi inflasi yang direkomendasikan di
Brasil hari ini mencerminkan 2 kelompok pilihan pelaporan yakni Hukum
Perusahaan Brasil dan Komisi Pengawasan Pasar Modal Brasil.
Penyesuaian
inflasi yang sesuai dengan hukum perusahaan menyajikan ulang akun-akun aktiva
permanen dan ekuitas pemegang saham dengan menggunakan indeks harga yang diakui
oleh pemerintah federal untuk mengukur devaluasi matauanglokal. Penyesuaian
inflasi terhadap aktiva permanen dan ekuitas pemegang saham disajikan bersih
terhadap jumlah lebih yang diungkapkan secara terpisah dalam laba kini sebagai
keuntungan atau kerugian koreksi moneter.
Penyesuaian tingkat
harga terhadap ekuitas pemegang saham merupakan
jumlah investasi pemegang saham pada awalperiode yang harus tumbuh agar
tidak tertingla dengan laju inflasi. Penyesuaian aktiva permanen yang lebih
kecil daripada penyesuaian ekuitas menyebabkan kerugian daya beli yang
mencerminkan resiko yang dihadapi perusahan terhadap aktiva moneter bersihnya.
E. INTERNASIONAL ACCOUNTING STANDARDS BOARD
(IASB)
IASB
menyimpulkan bahwa laporan posisi keuangan dan kinerja operasional yang
dinyatakan dalam mata uang lokal di lingkungan hiperinflasin tidak bermanfaat.
Perusahaan pelapor harus mengungkapkan:
1) Fakta bahwa
penyajian ulang atas perubahan daya beli umum unit pengukuran telah dilakukan
2) Model penilaian aset
yang digunakan dalam laporan utama yakni penilaian historis atau biaya-kini
3) Entitad dan tingkat
indeks harga per tanggal neraca, berikut pergerakannya selam tahun pelaporan
4) Laba atau rugi
moneter bersih tahun berjalan.
BAB
IX
HARMONISASI
AKUNTANSI INTERNASIONAL
PENDAHULUAN
Harmonisasi
merupakan proses untuk menigkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik
akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-prkatik
tersebut dapat beragam. Standar harmonisasi ini bebas dari konflik logika dan
dapat meningkatkan komparabilitas (daya banding) informasi keuangan yang
berasal dari berbagai negara. Upaya untuk melakukan harmonisasi standar
akuntansi telah dimulai jauh sebelum pembentukan Komite Standar Akuntansi
Internasional pada tahun 1973. Harmonisasi akuntansi internasional merupakan
salah satu isu terpenting yang dihadapi oleh pembuat standar akuntansi, badan
pengatur pasar modal, bursa efek, dan mereka yang menyusun atau menggunakan
laporan keuangan.
Harmonisasi akuntansi
mencakup harmonisasi :
1. Standar akuntansi
yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan.
2.
Pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan - perusahaan publik terkait dengan
penawaran surat berharga dan pencatatan
pada bursa efek.
3. Standar audit.
A.
SURVEY KONVERGENSI INTERNASIONAL
Manfaat Konvergensi
Internasional
Menurut
pendukung Konvergensi Internasional, banyak manfaat yang dirasakan dengan
adanya konvergensi. Surat kabar terkini mengusulkan adanya “Global GAAP”,
dimana memiiiki keuntungan antara lain:
- Standar
laporan keuangan yang berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten
diseluruh negara, dimana membantu dalam meningkakan efisiensi alokasi
modal. Biaya modal akan dikurangi.
- Para
investor dapat mengambil keputusan yang lebih baik dalam berinvestasi.
Portofolio lebih bermacam-macam dan resiko keuangan dapat dikurangi,
sehingga transparansi dan persaingan di pasar global akan lebih terjaga.
- Perusahaan-perusahaan
dapat meningkatkan strategi dalam mengambil keputusan mengenai merger dan
akuisisi area usaha.
- Pengetahuan
dan keahlian akuntansi dapat ditansfer tanpa batasan ke seluruh dunia.
- Ide-ide
terbaik yang muncul dari aktivitas berstandar nasional dapat ditonjolkan
dalam mengembangkan standar global dengan kualitas terbaik.
Kritik Atas Standar
Internasional
Standar Akuntani
Internasional juga menuai kritik, diantaranya:
- Para
kritikus ragu jika Standar Internasional cukup fleksibel dalam mengatasi
perbedaan-perbedaan latar belakang, tradisi, dan lingkungan ekonomi di
seiap negara.
- Anggapan
bahwa ketika institusi keuangan Internasional dan Pasar Internasional
bersikeras menggunakan Standar Internasional, dan hanya firma-firma
akuntansi internasional yang luas yang mampu memenuhi tuntutannya.
- Muncul
ketakutan bahwa penggunaan standar internasional akan menciptakan “Standar
Overload”
- Kritikus
bersikeras bahwa standar internasional tidaklah cocok untuk
perusahaan-perusahaan kecil dan menengah, terutama perusahaan yang tidak
terdaftar dalam akuntabilitas publik.
Rekonsiliasi dan
Pengakuan Bersama
Dua
pendekatan yang diajukan sebagai solusi yang digunakan untuk mengatasi
permasalahan yang terkait dengan isi laporan keuangan lintas batas, yakni
1. Rekonsiliasi
Melalui rekonsiliasi,
perusahaan asing dapat menyusun laporan keuangan dengan menggunakan standar
akuntansi negara asal, tetapi harus menyediakan rekonsiliasi antara
ukuran-ukuran akuntansi yang penting (seperti laba bersih dan ekuitas pemegang
saham) di negara asal dan di negara dimana laporan keuangan dilaporkan.
2. Pengakuan Bersama
Pengakuan bersama
terjadi apabila pihak regulator di luar negara asal menerima laporan keuangan
perusahaan asing yang didasarkan pada prinsip-prinsip negara asal.
Evaluasi
Keberhasilan
usaha-usaha konvergensi terbaru yang dilakukan oleh organisasi-organisasi
internasional dapat menjadi ciri bahwa konvergensi terjadi sebagai respon
(tanggapan) alami terhadap tuntutan ekonomi.
B. BEBERAPA PERISTIWA PENTING DALAM SEJARAH PENYUSUNAN STANDAR AKUNTANSI
INTERNASIONAL
Beberapa
peristiwa penting dalam sejarah penyusunan standar akuntansi Internasional,
antara lain:
- 1959
Jacob Kraayenhof, mitra pendiri sebuah firma akuntan independen Eropa yang
utama dan mendorong agar usaha pembuatan standar akuntansi Internasional
dimulai.
- 1961
Groupe d’Etudes, yang terdiri dari akuntan profesinal yang didirikan di
Eropa untuk memberikan nasihat kepada pihak berwenang Uni Eropa dalam
masalah-masalah yang menyangkut akuntansi.
- 1966
Kelompok Studi Internasional Akuntan, didirikan oleh Institute Profesional
di Kanada, ,Inggris, dan Amerika Serikat.
C. IKHTISAR ORGANISASI BESAR
INTERNASIONAL YANG MENDUKUNG KONVERGENSI
AKUNTANSI
Enam
organisasi yang menentukan standar akuntansi Internasional dan memajukan
penyelarasan akuntans Internasional, diantaranya:
1. International Accounting Standards Board
(IASB)
2. Commision of The European Union (EU)
3. International Organization of Securities
Commissions (IOSCO)
4. International Federation of Accountants
(IFAC)
5. United Nations
Intergovernmental Working Group Of Experts On Standards Of Accounting And
Reporting (ISAR)
6. Organization for
Economic Cooperation and Development Working Group on Accounting Standards
(OECD Working Group)
D. INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARDS BOARD
(IASB)
Tujuan dari IASB
diantaranya:
- Mengembangkan
untuk kepentingan publik, seperangkat standar akuntansi yang berkualitas
tinggi, mudah dimengerti dan tidak sulit untuk dilaksanakan, yang menurut
informasi berkualitas tinggi, transparansi dan sebanding mengenai laporan
keuanngan dan kondisi keuangan lainnya.
- Memajukan
penggunaan dan penerapan yang tepat dari standar-standar yang dibuat.
- Memperhatikan
kebutuhan khusus perusahaan kecil, menengah dan perkembangan ekonomi guna
memenuhi tujuan nomor 1 dan 2.
- Meningkatkan
kualitas konvergensi standar akuntansi di setiap negara serta Standar
Akuntansi Internasional dan Sandar Pelaporan Keuangan Internasional
E. INTERNATIONAL
ORGANIZATION OF SECURITIES COMMISSIONS (IOSCO)
IOSCO
Atau Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal beranggotakan sejumlah badan
regulator pasar modal yang ada di lebih dari 100 negara. Tujuan dari IOSCO
diantaranya:
- Bekerja
sama untuk memajukan peraturan standar tinggi agar dapat memelihara pasar
yang adil, efisien, dan baik.
- Bertukar
informasi tentang pengalaman setiap negara guna memajukan perkembangan
pasar domestik.
- Menyatukan
usaha setiap negara untuk membuat standar dan pengawasan yang tepat
terhadap transaksi sekuritas di setiap negara.
- Saling
membantu memajukan integritas pasar dengan menerapkan standar-standar
secara teliti dengan menindak segala pelanggaran.
F. INTERNATIONAL FEDERATION OF ACCOUNTANTS
(IFAC)
IFAC
merupakan organisasi tingkat dunia yang memiliki 159 organisasi anggota di 118
negara yang mewakili leih dari 2,5 juta akuntan. IFAC didirikan pada tahun
1977. Misinya adalah memperkuat profesi akuntansi di seluruh dunia dan
memberikan peran terhadap perkembangan ekonomi internasional yang kuat dengan
mendirikan dan memajukan kesetiaan terhadap standar profesional berkualitas
tinggi, memperluas konvergensi internasional, dan berbicara mengenai masalah kepentingan
publik dimana keahlian profesi tersebut lebih relevan.
Kelompok
Kerja Para Ahli Antar Pemerintahan PBB Dalam International Standards of
Accounting and Reporting (ISAR)
ISAR
didirikan tahun 1982, dengan cita-cita yakni memajukan transparansi, reliabilitas,
dan keterbandingan akuntansi dan pelaporan badan hukum. Dan untuk meningkatkan
pengungkapan pada penguasaan badan hukum oleh perusahaan-perusahaan di negara
berkembang dan negara yang sedang mengalami transisi ekonomi.
G. ORGANIZATION
FOR ECONOMIC COOPERATION AND DEVELOPMENT (OECD)
OECD
merupakan organisasi internasional negara-negara industri maju yang
berorientasi pada ekonomi pasar. Badan pengurus OECD bernama Dewan OECD dan
memiliki jaringan sekitar 200 komite dan kelompok pekerja. Dengan keanggotaan
yang terdiri dari negara-negara industri maju yang lebih besar, OECD sering
menjadi lawan yang tangguh terhadap badan-badan lain (seperti PBB atau
Konfederasi Internasional Persatuan Perdagangan Bebas) yang memiliki
kecenderungan untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan kepentingan
anggota-anggotanya.
BAB
X
ANALISIS
LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL
A. TANTANGAN DAN PELUANG DALAM ANALISIS
LINTAS NEGARA
Analisis keuangan lintas batas mencakup
berbagai wilayah yurisdiksi. Sejumlah negara memiliki perbedaan yang sangat
besar dalam praktik akuntansi, kualitas pengungkapan, sistem hukum dan
undang-undang, sifat dan ruang lingkup resiko usaha, serta cara untuk
menjalankan usaha. Analisis dan penilaian keuangan internasional ditandai
dengan banyak kontradiksi. Di satu sisi, begitu cepatnya proses harmonisasi
standar akuntansi telah mengarah pada semakin meningkatnya daya banding
informasi keuangan di seluruh dunia. Terlepas dari konradiksi yang masih terus
berlanjut, hambatan untuk analisis dan penilaian keuangan internasional semakin
menurun dan pandangan pada analisis secara umum masih positif. Globalisasi
pasar modal, kemajuan dalam teknologi informasi dan kompetisi antar pemerintah
nasional, bursa efek dan perusahaan-perusahaan untuk menarik investor dan
kegiatan perdagangan yang meningkat masih terus berlanjut.
B. KERANGKA
KERJA ANALISIS BISNIS
Palepu, Bernard, dan Healy membuat
suatu kerangka dasar yang bermanfaat untuk analisisdan penilaian usaha dnegan
menggunakan data laporan keuangan. Kerangka dasar tersebut terdiri dari empat
tahap analsis, diantaranya:
1. Analisis Strategi Usaha
2. Analisis Akuntansi
3. Analisis Keuangan
4. Analisis Prospektif
C. ANALISIS
STRATEGI USAHA INTERNASIONAL
Analisis strategi usaha merupakan
langkah penting dalam analisis laporan keuangan. Analisis ini memberikan
pemahaman kualitiatif atas perusahaan dan para pesaingnya terkait dengan
lingkungan ekonomi. Hal ini menandakan bahwa analisis kuantitatif dilakukan
dengan menggunakan perspektif holistik. Dengan mengidentifikasikan faktor
pendorong laba dan risiko usaha yang utama, analisis strategi usaha membantu
para analis untuk membuat peralaman yang realistis. Analisis strategi usaha
sering kali rumit dan sukar dilakukan dalam lingkungan internasional.
Terdapat
beberapa kesulitan dalam analisis strategi usaha internasional, diantaranya:
1. Ketersediaan informasi
Analisis
strategi usaha sulit dilakukan khususnya di beberapa negara karena kurang
andalnya informasi mengenai perkembangan makro ekonomi. Memperoleh informasi
mengenai industri juga sukar dilakukan di banyak negara dan jumlah serta
kualitas informasi perusahaan sangat berbeda-beda. Ketersediaan informasi khusus
mengenai perusahaan sangat rendah di negara berkembang. Akhir-akhir ini banyak
perusahaan besar yang melakukan pencatatan dan memperoleh modal di pasar luar
negeri, telah memperluas pengungkapan mereka dan secara suka rela beralih ke
prinsip akuntansi yang diakui secara global seperti standar pelaporan keuangan
internasional.
2. Rekomendasi untuk melakukan analisis
Keterbatasan
data membuat upaya untuk melakukan analisis strategi usaha dengan menggunakan
metode riset tradisional menjadi sukar dilakukan. Seringkali dilakukan
perjalanan untuk mempelajari iklim bisnis setempat dan bagaimana industridan
perusahaan sesungguhnya beroperasi, khususnya di negara-negara pasar
berkembang.
D. ANALISIS
AKUNTANSI
Tujuan analisis akuntansi adalah
untuk menganalisis sejauh mana hasil yang dilaporkan perusahaan mencerminkan
realitas ekonomi. Para analis perlu untuk mengevaluasi kebijakan dan estimasi
akuntansi, serta menganalisis sifat dan ruang lingkup fleksibilitas akuntansi
suatu perusahaan. Para manajer perusahaan diperbolehkan untuk membuat banyak
pertimbangan yang terkait dengan akuntansi, karena merekalah yang tahu lebih
banyak mengenai kondisi operasi dan keuangan perusahaan mereka. Laba yang
dilaporkan seringkali digunakan sebagai dasar evaluasi kinerja manajemen.
Langkah-langkah dalam melakukan evaluasi kualitas akuntansi suatu perusahaan,
meliputi:
a. Identifikasikanlah kebijakan akuntansi
utama
b. Analisislah fleksibilitas akuntansi
c. Evaluasilah strategi akuntansi
d. Evaluasilah kualitas pengungkapan
e. Indentifikasikanlah potensi terjadinya
masalah
f. Buatlah penyesuaian atas distorsi
akuntansi
E. ANALISIS
KEUANGAN INTERNASIONAL
Tujuan analisis keuangan adalah
untuk mengevaluasi kinerja perusahaan pada masa kini dan masa lalu, serta untuk
menilai apakah kinerjanya dapat dipertahankan. Analisis rasio dan analisis arus
kas merupakan alat yang penting dalam melakukan analisis keuangan.
Analisis rasio mencakup perbandingan
rasio antara suatu perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama,
perbandingan rasio suatu perusahaan antar waktu atau dengan periode fiskal yang
lain, dan atau perbandingan rasio terhadap beberapa acuan yang baku. Analisis
arus kas berfokus pada laporan arus kas, yang memberikan informasi mengenai
arus kas masuk dan arus kas keluar perusahaan yang diklasifikasikan menjadi
aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan, serta pengungkapan mengenai
aktivitas investasi dan pendanaan non kas secara periodik.
Dua
masalah yang harus dibahas ketika melakukan analisis rasio dalam lingkungan
internasional, yakni :
1. Apakah perbedaan lintas negara dalam
prinsip akuntansi menyebabkan perbedaan yang signifikan dalam angka-angka
laporan keuangan yang dilaporkan perusahaan dari negara yang berbeda
2. Seberapa jauh perbedaan dalam budaya serta
kondisi persaingan dan ekonomi lokal memengaruhi interpretasi ukuran akuntansi
dan rasio keuangan, meskipun pengukuran akuntansi dari negara yang berbeda
disajikan ulang agar tercapai ’daya banding akuntansi’
Sejumlah bukti kuat menunjukkan
adanya perbedaan besar antar negara dalam profitabilitas, pengungkit, dan
rasio, serta jumlah laporan keuangan lainnya yang berasal dari faktor akuntansi
dan non-akuntansi. Seberapa besar perbedaan dalam pos-pos laporan keuangan
disebabkan oleh perbedaan prinsip-prinsip akuntansi nasional. Suatu penelitian
sebelumnya mengenai rekonsiliasi LK oleh emiten asing yang disusun oleh SEC
cukup informatif. Terdapat lima jenis perbedaan laporan keuangan yang
diungkapkan oleh sejumlah besar emiten, diantaranya:
1. Depresiasi dan amortisasi
2. Biaya yang ditangguhkan atau di
kapitalisasi
3. Pajak tangguhan
4. Pensiun
5. Translasi mata uang asing
Penelitian ini menunjukkan bahwa
lebih dari dua pertiga emiten yang mengungkapkan perbedaan laba yang material
melaporkan bahwa laba menurut GAAP AS lebih rendah dibandingkan dengan laba
menurut GAAP non AS. Hampir setengah dari antaranya melaporkan perbedaan laba
lebih besar dari 25%. Dengan demikian, bukti dari pengungkapan rekonsiliasi
emiten SEC mengindikasikan bahwa perbedaan GAAP dapat menyebabkan keragaman
angka-angka laporan keuangan yang signifikan.
Para analis harus memilih untuk
membuat laporan keuangan yang dapat dibandingkan dengan membuat penyesuaian
prinsip akuntansi terhadap laporan keuangan yang sedang dianalisis. Analisis
arus kas memberi masukan mengenai arus kas dan manajemen suatu perusahaan.
Laporan arus kas yang sangat mendetail diwajibkan menurut GAAP AS, GAAP
Inggris, IFRS dan standar akuntansi di sejumlah negara yang jumlahnya makin
bertambah. Ukuran-ukuran yang berkaitan dengan arus kas sangat bermanfaat
khususnya dalam analisis internasional karena tidak dipengaruhi oleh perbedaan
prinsip akuntansi, bila dibandingkan dengan ukuran-ukuran berbasis laba. Beberapa
analis menyajikan ulang ukuran akuntansi asing menurut sekelompok prinsip yang
diakui secara internasional, atau sesuai dengan dasar lain yang lebih umum.
Beberapa lain mengembangkan pemahaman yang lengkap atas praktik akuntansi di
sekelompok negara tertentu dan membatasi analisis mereka terhadap
perusahaan-perusahaan yang berlokasi di negara-negara tersebut.
Brown, Soybel, dan Stickney
menggambarkan penggunaan algoritma penyajian ulang untuk meningkatkan
perbandingan kinerja keuangan lintas negara. Mereka menyajikan ulang kinerja
operasi perusahaan-perusahaan AS dan Jepang menurut dasar pelaporan yang
sama.Algoritma penyajian ulang yang relatif sederhana cukup efektif untuk
digunakan. Satu pendekatan adalah memfokuskan pada beberapa perbedaan Laporan
Keuangan yang paling material, dimana tersedia cukup informasi untuk melakukan
penyesuian yang dapat diandalkan.
F. ANALISIS
PROSPEKTIF INTERNASIONAL
Analisis prospektif mencakup tahap
peramalan dan penilaian. Ketika melakukan peramalan, para analisis membuat
ramalan mengenai prospek perusahaan secara eksplisit berdasarkan strategi
usaha, catatan akuntansi, dan analisis keuangan. Ketika melakukan penilaian,
analisis mengubah ramalan kuantitatif menjadi suatu estimasi nilai perusahaan.
Penilaian digunakan secara implisit maupun eksplisit dalam banyak keputusan
usaha. Terdapat banyak pendekatan penilaian yang berbeda digunakan dalam
praktik, mulai dari analisis arus kas terdiskonto hingga teknik yang lebih
sederhana yang berdasarkan perkalian berbasis harga.
SUMBER
:
Choi,
Frederick D. S. dan Gary K. Meek. International Accounting. Buku 1 Edisi 6.
2010: Salemba Empat.
http://astrisridayanti.blogspot.com/2015/06/akuntansi-internasional-analisis.html
https://www.scribd.com/doc/115774528/BAB-9-docx
http://rezkytheiceman.blogspot.com/2015/04/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html
https://alena19.wordpress.com/2012/04/