Rabu, 12 Juni 2013

Tugas Softskill Rangkuman BAB 16 &17


Rangkuman
BAB 16
Pengantar Ekonomi Pembangunan
1. Pengertian dan Ruang Lingkup Ekonomi Pembangunan
            Istilah ekonomi pembangunan mengacu pada suatu pengertian tentang ilmu ekonomi yang diterapkan dalam analisis masalah dan kebijakan perekonomian Negara-negara yang belum maju (underdeveloped countries) dan atau Negara-negara sedang berkembang (developing countries). Dari sudut pandang ilmu ekonomi, pembangunan ekonomi pada dasarnya adalah upaya untuk memperluas kemampuan dan kebebasan memilih (increasing the ability and freedom to choice). Karenanya yang harus dibangun terutama adalah :
a.      Kualitas SDM
b.      Sarana dan prasarana
c.       Kelembagaan-kelembagaan ekonomi modern

2. Berkembangnya Teori Ekonomi Pembangunan
a. Klasifikasi Negara-negara
Dibagian awal bab ini telah disebutkan beberapa pengelompokan Negara, yaitu Negara maju (developed country), Negara belum maju (underdeveloped country), dan Negara sedang berkembang/membangun (developed country).
     1.)    Negara Maju dan Belum Maju
     2.)    Utara Selatan
     3.)    Dunia Pertama, Kedua, dan Ketiga
 
b. Fakta-fakta Berdasarkan Laporan Badan-badan PBB
            Laporan tentang perkembangan pembangunan manusia tahun 1999 (Human Development Report 1999) yang dikeluarkan United Nations Development Program (UNDP) menunjukkan bahwa kondisi perekonomian dunia ketiga makin memprihatinkan.
Tampaknya distribusi pendapatan dunia di abad 21 ini akan sulit diperbaiki, karena beberapa alasan:
1)  Makin melemahnya akses penduduk dunia ketiga terhadap sumber daya ekonomi penting,  khususnya informasi. Jaringan informasi modern, khususnya satelit, dikuasai oleh penduduk Negara-negara kaya.
2)   Makin tertinggalnya kualitas SDM sebagian besar penduduk dunia ketiga, dilihat dari indicator pendapatan per kapita, konsumsi pangan, konsumsi energy, serta indicator pendidikan dan kesehatan.
3)   Makin kuatnya cengkraman perusahaan-perusahaan multinasional (MNC), yang umumnya berasal dari Negara-negara maju. Sebagai sebuah perusahaan, MNC-MNC akan bertindak berdasarkan motivasi mencari keuntungan. Tetapi karena outputnya yang sangat besar, yang mungkin melebihi total PNB beberapa Negara Dunia Ketiga, menyebabkan perilaku MNC dapat memperburuk keadaan.
c. Hakikat Pembangunan
Istilah pembangunan (development) lebih mengandung makna tentang proses dan upaya pencapaian peningkatan kualitas hidup. Dengan demikian ada tiga elemen penting yang perlu diperhatikan berkaitan dengan pembangunan, yaitu:
1)      Pembangunan Sebagai Sebuah Proses
2)      Pembangunan Sebagai Upaya
3)      Pembangunan Berarti Peningkatan Kualitas Hidup

d.      Hakikat Pembangunan Ekonomi
1)      Pertumbuhan (Growth)
2)      Perubahan (Changes)

3. Karateristik Negara Sedang Berkembang
a.      Rendahnya Tingkat Kehidupan (Low Level of Living)
b.      Rendahnya Tingkat Produktivitas (Low Level of Productivity)
c.       Tingginya Tingkat Pertambahan Penduduk (High Rates of Population Growth)
d.      Tingginya Rasio Tingkat Ketergantungan (High Rates of Dependency Ratio)
e.       Tingginya Tingkat Pengangguran (High Rates of Unemployment)

F. Ketergantungan Pada Sektor Pertanian Primer (Substantial Dependence on Agricultural-Primary Production)
            Negara-negara belum berkembang umumnya sangat tergantung pada hasil sektor pertanian atau sektor primer. Bahkan ada negara yang sangat tergantung pada suatu hasil dari komiditas pertanian saja, perekonomian seperti ini yang disebut dengan Perekonomian Monokultur. Selain dari sektor pertanian, ada juga sektor perekonomian yang sangat bergantung pada hasil satu barang tambang saja.
G. Pasar dan Informasi yang tidak sempurna (Imperfect Market and Information)
       Mekanisme pasar di NSB belum juga berkembang baik. Struktur pasar barang dan jasa umumnya nonkompetisi sempurna, dapat berupa monopoli dan oligopoli di pasar output, serta monopsoni dan oligopsoni di pasar faktor produksi.  Penguasaan informasi juga tidak seimbang dan simetris. Informasi dikuasai hanya oleh sekelompok kedi pengusaha yang mempunyai hubungan baik dengan penguasa. Keadaan ini menyebabkan konsumen cenderung dirugikan.
H. Ketergantungan yang Besar dan Kerentanan terhadap Kondisi Eksternal (Dominance, Depedence, and Vulnerability in International Relation)
      dimaksud dengan ketergantungan pada kondisi eksternal adalah kondisi domestik perekonomian NSB sangat dipengaruhi kondisi perekonomian lainnya, khususnya perekonomian negara-negara maju. Keadaan ini merupakan konsekuensi logis dari karakter-karakter yang telah diuraikan di atas. Misalnya, lemahnya permintaan domestik karena lemahnya permintaan agregat, menyebabkan perekonomian sangat mengandalkan pasar ekspor. Tetapi karena yang di ekspor umunya hasil pertanian dan pertambangan, maka permintaannya menjadi tidak menentu.
   Industrialisasi dapat menyebabkan perekonomian makin tergantung pada kondisi eksternal, terutama bila indutri yang dibangun, bahan baku dan modalnya sangat mengandalkan impor.
4. Pembangunan Ekonomi Sebagai Proses Transformasi
a. Transformasi Pertanian
b. Transformasi Kependudukan
1). Transisi Demografi
            Transisi kependudukan (demographic transition) adalah suatu perubahan dari kondisi tingkat kelahiran dan kematian yang tinggi ke kondisi tingkat kelahiran dan kematian rendah.
2). Perubahan Struktur Penduduk
         Dalam jangka panjang terjadi perubahan struktur penduduk, terutama dilihat dari usia dan tingkat pendidikan. Dari kategori usia, jumlah penduduk akan di dominasi oleh penduduk usia produktik dan manula. Sementara dari kategori pendidikan, akan makin banyak penduduk yang berpendidikan menengah atau lebih tinggi.
3). Meningkatnya Penduduk Perkotaan
       Kemajuan ekonomi juga ditandai dengan berkembangnya kota-kota lama dan tumbuhnya kota-kota baru. Kota-kota tersebut berfungsi sebagai pusat administrasi pemerintah, kegiatan ekonomi(bisnis), dan mungkin juga pusat kebudayaan.
c. Transformasi Struktural
1). Struktur Produksi
2). Struktur Permintaan
d. Transformasi Kelembagaan
            Termasuk dalam transformasi kelembagaan adalah makin tersedia dan sempurnanya lembaga-lembaga untuk pengambilan keputusan yang individual atau mandiri. Transformasi kelembagaan sangat memperkuat transformasi-transformasi lainnya, sehingga perekonomian dapat mempertahankana pertumbuhan dan perubahan ekonomi dalam jangka panjang.
5. Masalah dan Kebijakan Ekonomi di Negara-negara sedang Berkembang
a. Permintaan dan Penawaran Agregat
1). Permintaan Agregat
2). Penawaran Agregat
b. Kebijakan-kebijakan Pembangunan
1). Kebijakan Ekonomi
          a)      Kebijakan Moneter
          b)      Kebijakan Fiskal
          c)      Kebijakan Ekonomi Internasional
2). Kebijakan Nonekonomi
            Pengalaman pembangunan di NSB berkali-kali menunjukan bahwa kebijakan ekonomi yang dirancang dan dilaksanakan tidak meberikan hasil seperti yang diharapkan. Di indonesia, subsidi BBM telah dimanfaatkan dengan baik oleh kelompok kaya dengan pembeli BBM yang lebih banyak digunakan untuk mobil dan sumber energi lainnya. Demikian juga subsidi pendidikan tinggi, khususnya diperguruan tinggi negeri saat ini lebih banyak dinikmati oleh anak-anak dari keluarga mampu. Kebijakan nonekonomi yang dapat ditempuh pemerintah antara lain penegakan hukum, memperbaiki kondisi demokrasi, desentralisasi atau pengembangan otonomi daerah secara bertahap.
c. Utang Luar Negeri (External Debt)
1). Utang Luar Negeri Pemerintrah (Public External Debt)
2). Utang Luar Negeri Swasta (Private External Debt)
3). Pekembangan Utang Luar Negeri Dunia Ketiga
d. Rasio Beban Utang Luar Negeri
1). Rasio ULN/PDB
2). Debt Service Ratio (DSR)
6.  Teori-teori Ekonomi Pembangunan
a. Teori Adam Smith
            Adam Smith (1723-1790) melihat pembangunan ekonomi sebagai proses pertumbuhan ekonomi dan perkembangan ekonomi dengan memanfaatkan mekanisme pasar. Suatu perekonomian akan tumbuh dan berkembang bila mekanisme pasar berjalan baik(sempurna).
b. Teori Malthus
            Thomas Robert Malthus (1766-1834) menyoroti keterkaitan antara pertambahan ekonomi dengan pertambahan penduduk. Menurut Malthus, pertambahan penduduk yang menurut deret ukur, sementara pertumbuhan pangan menurut deret hitung, menyebabkan perekonomian untuk generasi mendatang cenderung suram.
c. Teori Karl Marx
            Karl Marx (1818-1883) memandang proses kemajuan ekonomi sebagai proses evolusi sosial. Teori Karl Marx yang bersifat evolusioner diubah menjadi teori pembangunan yang revolusioner dengan melakukan beberapa tindakan :
      1)      Merebut kekuasaan dengan kekerasan dari tangan Tsar Rusia,
      2)      Membentuk monopoli politik dengan mendirikan partai mayoritas tunggal,
      3)      Monopoli kekuatan militer,
   4)  Mempercepat proses kemajuan ekonomi dengan menggunakan mekanisme non pasar, yaitu perencanaan terpusat.
d. Teori Rostow
            Menurut Rostow, suatu perekonomian akan berkembang menjadi perekonomian maju dalam lima tahap :
     1)      Tahap Perekonomian Tradisional
Pada tahap ini kegiatan ekonomi masih berorientasi pada pemenuhan kebutuhan sendiri. Produktivitas masih rendah, sementara aplikasi teknologi dan manajemen masih sangat terbatas.
     2)      Tahap Pra lepas Landas
Yang dimaksud tahap lepas landas adalah tahap dimana perekonomian mampu bertumbuh dan berkembang dengan kekuatan mandiri. Tahap pra lepas landas merupakan masa transisi di mana masyarakat mempersiapkan diri untuk mencapai pertumbuhan dengan kekuatan mandiri.
     3)      Tahap Lepas Landas (Take Off)
Tahap  lepas landas ditandai dengan tingginya pertumbuhan ekonomi dan investasi.
     4)      Tahap Kedewasaan (Maturity)
Tahap ini oleh Rostow diartikan sebagai suatu periode di mana masyarakat sudah secara efektif menggunakan teknologi modern pada sebagian besar factor-faktor produksi dan kekayaan alam.
     5)      Tahap Konsumsi Massa Tingkat Tinggi (High Mass Consumption)
Tahap ini mempunyai ciri-ciri :
a)      Adanya jaminan yang lebih baik bagi angkatan kerja. 
b)      Tersedianya konsumsi bagi rakyat yang semakin memadai. 
c)      Negara mencari peluasan kekuatan di mata dunia. 

e. Teori Neo Imperalisme
            teori ini coba menjelaskan mengapa NSB sampai saat ini belum sepenuhnya berkenbang. Salah satu jawaban penting adalah program pembangunan ekonomi telah menimbulkan ketergantungan baru terhadap Negara-negara kapitalis.

f. Teori Lewis
            Teori Arthur Lewis menjelaskan bahwa pertumbuhan dan perkembangan ekonomi suatu Negara dapat dilakukan dengan meningkatkan pertumbuhan sektor industri. Menurut Lewis, syarat yang dibutuhkan untuk menjadikan sector industry sebagai mesin pertumbuhan adalah investasi (barang modal) di sector industry harus ditingkatkan.

g. Teori Pembanguna Neo Klasik
            Teori ini merupakan pengembangan kembali ide-ide awal dari teori Neo-Klasik untuk diterapkan dalam pembangunan ekonomi dunia ketiga.


BAB 17
Pembangunan Terlanjutkan
(Sustainable Development)
              1.      Rusaknya / Memburknya Kondisi Lingkungan Hidup
Di Negara-negara maju, kerusakan lingkungan hidup terjadi dalam bentuk polusi udara, makin berkurangnya jumlah hutan, sedangkan di Negara-negara dunia ketiga, kerusakan lingkungan yang paling menonjol adalah penebangan hutan, menurunnya kualitas air, degradasi lahan, dan meningkatnya pemukiman kumuh di wilayah perkotaan.

             2.      Ketidakadilan Antargenerasi (Inter-Generation Inequiality)
Yang dimaksud dengan ketidakadilan antargenerasi adalah kondisi di mana generasi kita dan pendahulu kita, telah mengeksploitasi alam sedemikian rupa, sehingga tidak memberikan cadangan yang memadai untuk di nikmati generasi selanjutnya.

1.      Imbang Korban Pertumbuhan Ekonomi-Kualitas Lingkungan Hidup

            a.      Beberapa Konsep Dasar

            1)      Sumber Daya Ekonomi
Sumber daya ekonomi (SDE) adalah unsur lingkungan hidup yang ada dalam diri dan di luar diri pribadi manusia yang dapat secara riil dan atau potensial bermafaat untuk aktivitas produksi barang dan jasa, dalam rangka peningkatan kualitas hidup manusia, secara individu maupun kolektif. Sumber daya ekonomi terdiri atas sumber daya manusia (human resources), sumber daya alam (natural resources), sumber daya buatan (man made resources).
            Sumber daya buatan adalah segala sesuatu, baik dalam bentuk fisik maupun non fisik, yang merupakan hasil karya manusia, yang dapat digunakan untuk memproduksi barang dan jasa. Contohnya adalah barang-barang modal berupa mesin-mesin dan bangunan.
            2)      Sumber Daya Alam (Natural Resources)
Sumber daya alam (SDA) ialah sumber daya yang terbentuk karena kekuatan alamiah, misalnya tanah, air dan peairan, udara dan ruang, mineral, panas bumi, gas bumi, angina, pasang-surut, arus laut. Sumber daya alam dapat dibedakan berdasarkan SDA terbarui (renewable natural resources) dan SDA tak terbarui (non renewable resources).
Yang dimaksud dengan SDA tak terbarui (SDATT) adalah SDA yang stoknya akan terus berkurang jika terus dieksploitasi. Contohnya adalah minyak bumi, batubara dan barang-barang tambang lainnya. Yang dimaksud SDA terbarui (SDAT) adalah SDA yang stoknya dapat dipulihkan, seperti ikan di sungai dan di laut, pohon-pohon di hutan dan binatang-binatang ternak.
            3)      Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup (environment) adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk manuisa dan perilakunya, yang memengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. (UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup).

           b.      Pertumbuhan Ekonomi dan Ekploitasi Sumber Daya Alam
Y = f(K, L, N)
Di mana :
Y = output (PDB)
K = barang modal (sumber daya buatan)
L = tenaga kerja (sumber daya manusia)
N = sumber daya alam
          c.       Pertumbuhan Ekonomi dan Penurunan Kualitas Lingkungan
Beberapa ukuran sederhana penurunan kualitas lingkungan hidup adalah polusi udara, air dan tanah, makin sulitnya memperoleh air bersih, makin memanasnya suhu bumi, serta terganggunya iklim dan cuaca akibat perusakan hutan. Masalah global yang dihadapi umat manusia saat ini antara lain adalah makin memanasnya suhu permukaan bumi (global warming). Memanasnya suhu permukaan bumi antara lain disebabkan oleh kenaikan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfir sebagai akibat kegiatan manusia. Istilah efek rumah kaca (greenhouse effect) berasal dari system penanaman sayur mayor dan bunga-bunga didalam rumah kaca dan dipantulkan kembali oleh benda-benda dalam ruangan rumah kaca sebagai gelombang panas yang berupa sinar infra merah. Lapisan atmosfir terdiri atas troposfir, stratosfir, mesosfir, dan termosfir. Lapisan terbawah, yakni troposfir, adalah yang terpenting dalam kasus efek rumah kaca.

2.      Masalah-masalah di Masa Mendatang
Menurut Emil Salim (1988), beberapa masalah yang akan terus-menerus dihadapi masyarakat dunia adalah kependudukan, ketersediaan pangan, kelestarian spesies dan ekosistem, industrialisasi, ketersediaan energy, dan perkembangan kota.
Tiga alasan penting yang akan dibahas adalah masalah kemiskinan, dampak kemajuan teknologi, dan kekuatan monopoli.
            a.      Kemiskinan
            b.      Dampak Kemajuan Teknologi Yang Mendua
            c.       Kekuatan Monopoli
3. Pembangunan Terlanjutkan (Sustainable Development)
                Masalah-masalah yang telah dijelaskan di atas mendorong pemikiran alternative konsep pembangunan. Salah satu hasil penting adalah berhasil dirumuskannya konsep pembangunan terlanjutkan (Suistainable Development).
a.       Definisi dan pengertian
Yang dimaksud dengan pembangunan terlanjutkan (sebagian orang menyebut pembangunan berkelanjutan) adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri (meeting the needs of present generation without compromising the needs of future generations).
Rumusan  diatas membuat 2 komponen pokok, yaitu kebutuhan dan keterkaitan. Konsep kebutuhan berkaitan erat dengan aspek keadilan distribusi output dunia, dimana seharusnya pemenuhan kebutuhan diprioritaskan kepada penduduk yang masih bergulat pada kemiskinan. Keterbatasan dikaitkan dengan aspek teknologi dan pranata social dalan pengelolaan SDA dan lingkungsan hidup. 
b.      Perhitungan PDB berdasarkan konsep pembangunan terlanjutkan
PNN* = PNB – Dm – Dn
Dimana:
PNN* = Produk nasional netto yang terlanjutkan
PNB   = Produk nasional bruto
Dm    = Depresiasi barang modal
Dn     = Depresiasi sumber daya lingkungan yang dinyatakan dalam satuan moneter (uang) Per tahun.
Dari persamaan di atas, bahwa perhitungan PPN berdasarkan pembangunan terlanjutkan memperhitugkan kelestarian SDA dan kualitas lingkungan hidup. Karena pelestarian lingkungan hidup dan penghematan SDA membutuhkan biaya, maka biayanya harus diperhitungkan dalam analisis PDB.
PNN* = PNB – Dm – Dn – RA – A
Dimana:
RA = pengeluaran yang dibutuhkan untuk memulihkan (to restore) sumber daya lingkungan, seperti hutan, air, ikan
A   = pengeluaran yang dibutuhkan untuk mencegah kerusakan lingkungan, seperti polusi udara, penurunan kualitas air dan tanah.
Konsep pembangunan terlanjutkan akan diperoleh kompensasi atas berkurangnya output:
1. Makin sehatnya lingkungan akan mengurangi biaya pemeliharaan kesehatan, sekaligus meningkatkan utilitas hidup
2. Makin kecilnya distorsi pasar sebagai akibat berkurangnya eksternalitas yang merugikan masyarakat.
3.     Meningkatkan efisiensi perusahaan.
4.     Memperbaiki akses masyarakat terhadap pemanfaatan SDA dan lingkungan.
5.     Memperbaiki distribusi pemanfaatan SDA antargenerasi.
4. Penerapan di Indonesia
                Di dalam negeri, komitmen pemerintah diwujudkan dalam GBHN dan pembuatan undang-undang maupun peraturan pemerintah tentang lingkungan hidup. Salah satu undang-undang terpenting yang dihasilkan adalah undang-undang nomer 4 tahun 1982 tentang pokok-pokok ketentuan lingkungan hidup, yang kemudian diperbarui menjadi undang-undang nomer 23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup.
a.       Masalah Lingkungan di Indonesia
1)      Deforestrasi
2)      Degradasi lahan
3)      Kekurangan air
4)      Polusi udara dan air
b.      Faktor Penentu Pelaksanaan Pembangunan Terlanjutkan Di Indonesia
1)      Kehendak politik pemerintah
2)      Peranan institusi lingkungan pemerintah
3)      Peranan lembaga swadaya masyarakat (LSM)
4)      Peranan sector industry
5)      Peranan media massa
6)      Kesadaran dan partisipasi masyarakat
c.       Otonomi daerah
Mulai 1 juni 2001 pengelolaan SDA dilaksanakan dalam kerangka desentralisasi berdasarkan UU No. 22/1999. Titik berat penyelenggaraan otonomi daerah adalah kabupaten, sedangkan provinsi menjalankan fungsi-fungsi dekonsentrasi (melaksanakan tugas pemerintah pusat dang mengoordinasikan kegiatan antar kabupaten dalam provinsi).
d.      Pengelolaan  sumber daya kelautan
Potensi sumber daya kelautan yang masih dapat dikembangkan beberapa diantaranya:
1)      Potensi perikanan yang masih bisa dimanfaatkan sebesar 2,6 juta ton per tahun
2)      Budidaya tambak masih dapat dibuka hingga 500.000 hektar
3)      Budidaya karang dan rumput laut
4)      Cekungan minyak, khususnya dilautan dalam\
5)      Energy kelautan (ocean thermal energy conversion) dan energy gelombang
6)      Wisata bahari
7)      Transportasi laut

Beberapa masalah yang dihadapi dalam pengelolaan sumber daya kelautan antara lain adalah:
1)      Kurangnya data dan informasi tentang kelautan kita
2)  Kerusakan-kerusakan sumber daya kelautan seperti habisnya hutan mangrove di daerah-daerah berpenduduk padat.
3)      Masih lemahnya kapasitas manajerial pengelolaan laut
4)      Minimnya dana yang tersedia untuk pelestarian lingkungan termasuk kelautan
5)      Lemahnya pendukung (constituent) lingkungan daerah
6)     Potensi konflik horizontal (antarpemerintah daerah) maupun vertical (pusat provinsi    kabupaten) dalam hal pengelolaan sumber daya kelautan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TUGAS 3 AKUNTANSI INTERNASIONAL (BAB 8 - 10)

NAMA           : MIRA RUSMAYANTI KELAS          : 4EB24 NPM               : 24212596 BAB VIII PELAPORAN KEUANGAN DAN PERUBAHAN ...