Sistem Perencanaan SDM
1.
Pengertian dan Tujuan Perencanaan
Sumber Daya Manusia
Berbagai pandangan mengenai definisi
perencanaan sumber daya manusia seperti yang dikemukakan oleh:
Handoko
(1997), Perencanaan sumber daya manusia atau perencanaan tenaga kerja
merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi permintaan-permintaan
bisnis dan lingkungan pada organisasi di waktu yang akan datang dan untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan tenaga kerja yang ditimbulkan oleh kondisi-kondisi
tersebut.
Andrew
E. Sikula (1981;145) mengemukakan bahwa:
“Perencanaan sumber daya manusia atau perencanaan tenaga kerja didefinisikan sebagai proses menentukan kebutuhan tenaga kerja dan berarti mempertemukan kebutuhan tersebut agar pelaksanaannya berinteraksi dengan rencana organisasi”.
“Perencanaan sumber daya manusia atau perencanaan tenaga kerja didefinisikan sebagai proses menentukan kebutuhan tenaga kerja dan berarti mempertemukan kebutuhan tersebut agar pelaksanaannya berinteraksi dengan rencana organisasi”.
George
Milkovich dan Paul C. Nystrom (Dale Yoder, 1981:173).
Perencanaan SDM merupakan proses analisis dan identifikasi tersedianya kebutuhan akan sumber daya manusia sehingga organisasi tersebut dapat mencapai tujuannya.
Perencanaan SDM merupakan proses analisis dan identifikasi tersedianya kebutuhan akan sumber daya manusia sehingga organisasi tersebut dapat mencapai tujuannya.
Tujuan Perencanaan SDM
1. Memperbaiki pemanfaatan sumber daya manusia.
2. Menyesuaikan aktivitas sumber daya manusia dan kebutuhan
di masa depan secara efisien.
3. Meningkatkan efisiensi dalam menarik pegawai baru.
4. Melengkapi informasi sumber daya manusia yang dapat
membantu kegiatan SDM dan unit organisasi lain.
Perencanaan SDM harus mempunyai tujuan yang berdasarkan kepentingan individu, organisasi dan kepentingan nasional. Tujuan perencanaan SDM adalah menghubungkan SDM yang ada untuk kebutuhan perusahaan pada masa yang akan datang untuk menghindari mismanajemen dan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas.
2.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Perencanaan SDM
1. Lingkungan Eksternal
Perubahan-perubahan lingkungan sulit diprediksi
dalam jangka pendek dan kadang-kadang tidak mungkin diperkirakan dalam jangka
panjang.
a. Perkembangan
ekonomi mempunyai pengaruh yang besar tetapi sulit diestimasi. Sebagai contoh tingkat inflasi,
pengangguran dan tingkat bunga sering merupakan faktor penentu kondisi bisnis
yang dihadapi perusahaan.
b. kondisi
sosial-politik-hukum mempunyai implikasi pada perencanaan sumber daya manusia
melalui berbagai peraturan di bidang personalia, perubahan sikap dan tingkah
laku, dan sebagainya.
c. Perkembangan
teknologi/komputer secara dasyat merupakan contoh jelas bagaimana perubahan
teknologi menimbulkan gejolak sumber daya manusia.
d. Para
pesaing merupakan suatu tantangan eksternal lainnya yang akan mempengaruhi permintaan
sumber daya manusia organisasi. Sebagai contoh, “pembajakan” manajer akan
memaksa perusahaan untuk selalu menyiapkan penggantinya melalui antisipasi
dalam perencanaan sumber daya manusia.
2.
Keputusan-keputusan Organisasional
Berbagai
keputusan pokok organisasional mempengaruhi permintaan sumber daya manusia.
·
Rencana strategis perusahaan adalah keputusan
yang paling berpengaruh.
Hal ini
mengikat perusahaan dalam jangka panjang untuk mencapai sasaran-sasaran seperti
tingkat pertumbuhan, produk baru, atau segmen pasar baru. Sasaran-sasaran
tersebut menentukan jumlah dan kualitas karyawan yang dibutuhkan di waktu yang
akan datang.
·
Dalam jangka pendek, para perencana
menterjemahkan rencana-rencana strategi menjadi operasional dalam bentuk
anggaran. Besarnya anggaran adalah pengaruh jangka pendek yang paling berarti
pada kebutuhan sumber daya manusia.
·
Begitu juga, reorganisasi atau perancangan
kembali pekerjaan-pekerjaan dapat secara radikal merubah kebutuhan dan
memerlukan berbagai tingkat ketrampilan yang berbeda dari para karyawan di masa
mendatang.
3.
Faktor-faktor Persediaan Karyawan
Permintaan
sumber daya manusia dimodifakasi oleh kegiatan-kegiatan karyawan. Pensiun,
permohonan berhenti, terminasi, dan kematian semuanya menaikkan kebutuhan
personalia. Data masa lalu tentang faktor-faktor tersebut dan trend
perkembangannya bisa berfungsi sebagai pedoman perencanaan yang akurat.
3. Hubungan antara Perencanaan SDM
dengan anggaran
Antara manajemen sumber daya manusia dengan anggaran
terdapat hubungan yang sangat erat. Pengaruh nilai terhadap perencanaan sumber
daya manusia sangat jelas pada hubungan ini. Hubungan tersebut dapat dilihat
dalam beberapa hal sebagai berikut:
1. Anggaran merupakan pusat pertemuan antara polotik
dengan administrasi publik, dan merupakan proses lewat mana konflik-konflik
nilai diatasi dan diterjemahkan ke dalam program-program kongret melalui
pengalokasian sumber-sumber daya yang langka ke tujuan-tujuan program.
2. Karena gaji dan tunjangan merupakan 50 hingga 70%
dari pengeluaran instansi pemerintah, nota keuangan yang paling vital yang
disampaikan oleh pimpinan eksekutif, atau dianggarkan oleh lembaga legislatif,
merupakan pengeluaran untuk gaji dan tunjangan. Alat yang paling umum digunakan
oleh lembaga legislatif untuk mempengaruhi besarnya dan arah dari program
instansi adalah pembatasan anggaran atas sejumlah kedudukan dan dialokasiakan
untuk suatu instansi, dan tingkat gaji dan tunjangan yang diperuntukkan bagi
jabatan-jabatan instansi pemerintah. Oleh karena itu persiapan anggaran dan
proses persetujuan merupakan saran melalui mana lingkup dari pada administrasi
publik perhubungan dengan lonteks politik lebih luas.
3. Perencanaan sumber daya manusia merupakan aspek
manajemen kepegawaian pemerintah yang menjabati antara lingkungan politik luar
dan aktivitas-aktivitas inti seperti analisis pekerjaan, uraian pekerjaan,
evaluasi pekerjaan, dan imbalan/kompensasi.
Dari semuanya itu, kata Klingner & Nalbandian,
perencanaan sumber daya manusia yang diusulkan oleh para manajer instansi
dipengaruhi oleh realitas politik pada prioritas-prioritas yang ditetapkan oleh
lembaga legislatif, dan perkiraan-perkiraan sumber pendapatan.
Hubungan yang menonjol antara perencanaan sumber daya manusia
dengan daya tanggap politik dapat ditunjukkan juga mealaui cara di mana
pemotongan anggaran mempengaruhi instansi-instansi pemerintah. Selama
krisis cutback manajement, langkah pertama dari manajemen biasanya
berupa pemberhentian atau pembatasan penerimaan pegawai baru. Dengan cara
demikian ini berarti berhenti mengisi kedudukan-kedudukan yang ada, dan
karenanya kedudukan-kedudukan itu menjadi kosong. Jika situasinya menjadi
sangat serius, kedudukan-kedudukan yang kurang penting dihapuskan, maka kedudukan-kedudukan
tersebut dihapus selamanya dari instansi, dan gaji dan tunjangan yang
dialokasiakn untuk kedudukan-kedudukan tersebut dikembalikan keapda lembaga
legislatif. Atau, kalau situasi yang sangat buruk (cutback situation) dapat
juga mnyebabkan pengurangan atas gaji dari para pegawai, apakah melaui tindakan
badan legislatif langsung ataukah melalui perundingan dan ratifikasi
persetujuan-persetujuan hasil tawar-menawar bersama.
Oleh karena iru nilai dominan yang paling mempengaruhi
keterkaitan antara perencanaan sumber daya manusia dengan lingkungan luar dan
aktivitas-aktivitas pengalokasian utama adalah daya tanggap politik.
Pada dasarnya, bagaimanapun juga daya tanggap politik
merupakan nilai yang dominan. Pengadilan bisa menuntut gaji yang sama, atau
suatu paket kompensasi/imbalan dapat dirundingkan melalui tawar-menawar
bersama. Tetapi tidak satupun dari keputusan-keputusan itu dapat dilaksanakan
sebelum badan legislatif, memalui persiapan anggaran dan proses persetujuan,
mencairkan dan-dana tersebut untuk mengefektivkan keputusan-keputusan tersebut.
4. Anggaran dan Manajemen Keuangan
Anggaran
Suatu perusahaan didirikan dengan
maksud untuk mencapai tujuan. Agar tujuan tersebut dapat tercapai diperlukan
suatu perencanaan dan pengendalian yang baik melalui anggaran
Pengertian Anggaran
·
Pengertian
anggaran menurut M. Munandar dalam bukunya “Budgeting, Perencanaan Kerja,
Pengkoordinasian Kerja, Pengawasan Kerja”, yaitu :“Anggaran adalah suatu
rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi segala kegiatan,
yang dinyatakan dalan unit (kesatuan) moneter dan berlangsung untuk jangka
waktu (periode) tertentu yang akan datang”.
·
Pengertian
anggaran menurut Mulyadi dalam bukunya “Akuntansi Manajemen”, sebagai berikut :
“Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif,
yang diukur dalam satuan moneter standar dan satuan ukuran yang lain, yang
mencakup jangka waktu satu tahun”.
·
Sedangkan
pengertian anggaran menurut Narumondang Bulan Siregar dalam bukunya “Penyusunan
Anggaran Perusahaan Sebagai Alat Manajemen Dalam Pencapaian Tujuan”, menyatakan
bahwa : “Anggaran adalah suatu pendekatan yang formal dan sistematis dari
pelaksanaan tanggung jawab manajemen didalam perencanaan, koordinasi, dan
pengawasan”. Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa anggaran
merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematik yang meliputi seluruh
kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam kesatuan moneter, berlaku untuk
jangka waktu tertentu yang akan datang dan merupakan tanggungjawab pelaksanaan
fungsi manajer dari segi perencanaan, koordinasi dan pengawasan.
Macam-macam Anggaran
Anggaran yang lengkap dan menyeluruh
terdiri dari beberapa unsur yang masing-masing unsur merupakan suatu paket
anggaran yang dapat dibedakan satu dengan yang lainnya.
Menurut M. Nafarin dalam bukunya
“Penganggaran Perusahaan”, anggaran dapat dikelompokkan dari beberapa sudut
pandang berikut ini :
·
Menurut
Dasar Penyusunan
·
Menurut
Cara Penyusunan
·
Menurut
Jangka Waktunya
·
Menurut
Bidangnya
Adapun penjelasan dari pengelompokan
anggaran tersebut diatas adalah sebagai berikut :
Menurut Dasar Penyusunan, anggaran
terdiri dari :
Anggaran Variabel, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan interval kapasitas tertentu dan
pada intinya merupakan suatu seri anggaran yang dapat disesuaikan pada
tingkat-tingkat aktivitas kegiatan yang berbeda.
Anggaran Tetap,
anggaran yang disusun berdasarkan suatu tingkat kapasitas tertentu. Anggaran
tetap disebut juga anggaran statis.
Menurut Cara Penyusunan, anggaran
terdiri dari :
Anggaran Periodik, anggaran yang disusun untuk satu periode tertentu dan pada umumnya
periodenya satu tahun yang disusun setiap akhir periode anggaran.
Anggaran Kontinu, anggaran yang dibuat untuk mengadakan perbaikan anggaran yang pernah
dibuat (misalnya tiap bulan diadakan perbaikan sehingga anggaran yang dibuat
dalam setahun mengalami perubahan).
Menurut Jangka Waktunya, anggaran
terdiri dari :
Anggaran Jangka Pendek, adalah anggaran yang dibuat dalam jangka waktu paling lama
satu tahun(misalnya anggaran untuk keperluan modal kerja).
Anggaran Jangka Panjang, adalah anggaran yang dibuat dalam jangka waktu lebih dari
satu tahun (misalnya anggaran untuk keperluan investasi barang modal atau
disebut juga anggaran modal).
Menurut Bidangnya, anggaran terdiri
dari :
Anggaran Operasional, adalah anggaran untuk menyusun anggaran laporan laba rugi. Anggaran
Operasional terdiri dari :
·
Anggaran
Penjualan
·
Anggaran
Biaya Pabrik
·
Anggaran
Beban Usaha
·
Anggaran
Laporan Laba Rugi
Anggaran Keuangan, adalah anggaran untuk menyusun anggaran neraca. Anggaran Keuangan
antara lain terdiri dari :
·
Anggaran
Kas
·
Anggaran
Piutang
·
Anggaran
Persediaan
·
Anggaran
Utang
·
Anggaran
Neraca
Karakteristik Anggaran
Karakteristik anggaran yang
dinyatakan oleh Robert N. Anthony dan Vijay Govindarajan dalam bukunya “Sistem
Pengendalian Manajemen” yang diterjemahkan oleh F.X. Kurniawan Tjakrawala,
mengatakan bahwa anggaran memiliki karakteristik sebagai berikut :
·
Anggaran
memperkirakan keuntungan yang potensial dari unitusaha
·
Dinyatakan
dalam istilah moneter, walaupun jumlah moneter mungkin didukung dengan jumlah
non moneter
·
Biasanya
meliputi waktu selama satu tahun
·
Merupakan
perjanjian manajemen, bahwa manajer setuju untuk bertanggung jawab untuk
mencapai tujuan dari anggaran
·
Usulan
anggaran diperiksa dan disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi dari pembuat
anggaran
·
Sekali
setuju anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi tertentu
·
Secara
berkala kinerja keuangan aktual dibandingkan dengan anggaran dan perbedaannya
dianalisis dan dijelaskan
Manfaat Anggaran
Menurut M. Nafarin dalam bukunya
“Penganggaran Perusahaan”, manfaat anggaran yaitu :
Dengan adanya anggaran segala
kegiatan dapat terarah pada pencapaian tujuan utama, dapat digunakan sebagai
alat menilai kelebihan dan kekurangan pegawai, dapat memotifasi pegawai,
menimbulkan tanggung jawab tertetu pada pegawai, menghindari pemborosan dan
pembayaran yang kurang perlu, dan sebagai sumber dana seperti tenaga kerja,
peralatan, dan dana dapat dimanfaatkan seefisien mungkin
Sedangkan menurut Winardi dalam buku
“Penyusunan Anggaran Perusahaan Sebagai Alat Manajemen Dalam Pencapaian Tujuan,
manfaat anggaran yaitu :
Dengan adanya anggaran akan terdapat
perencanaan terpadu, terdapatnya pedoman pelaksanaan kegiatan perusahaan,
terdapat alat koordinasi dalam perusahaan, terdapat alat pengawas yang baik,
serta akan terdapatnya alat evaluasi kegiatan perusahaan
Dari pendapat diatas dapat
disimpulkan bahwa anggaran sangat bermanfaat bagi manajemen karena anggaran menetapkan
tujuan dan sasaran kegiatan perusahaan, yang juga berfungsi sebagai standar
untuk menilai prestasi dimasa yang akan datang, juga sebagai alat perencanaan,
pedoman pelaksanaan kegiatan, alat pengkoordinasian, alat pengawasan, dan alat
evaluasi kerja.
Penyusunan Anggaran
Menurut Mulyadi dalam bukunya
“Akuntansi Manajemen (Konsep, Manfaat dan Rekayasa)”, yang dimaksud dengan
penyusunan anggaran adalah sebagai berikut :
Penyusunan anggaran merupakan proses
penetapan peran setiap manajer dalam melaksanakan program anggaran.
Penyusunan anggaran biasanya
dilaksanakan oleh komite anggaran, komite tersebut anggotanya terdiri atas para
manager pelaksana fungsi-fungsi pokok perusahaan sesuai dengan prinsip
keperansertaan. Anggota tersebut meliputi manager pemasaran, manager produksi,
manager teknik, manager keuangan, dan manager akuntansi
Manajemen Keuangan
Definisi Manajemen
Keuangan menurut Bambang Riyanto adalah keseluruhan aktivitas perusahaan
yang berhubungan dengan usaha mendapatkan dana yang diperlukan dengan biaya
yang minimal dan syarat-syarat yang paling menguntungkan beserta usaha untuk
menggunakan dana tersebut seefisien mungkin.
Sedangkan Definisi Manajemen Keuangan
menurut para ahli dapat Anda baca dibawah ini :
Liefman : Manajemen
Keuangan merupakan usaha untuk menyediakan uang dan menggunakan uang untuk
mendapat atau memperoleh aktiva.
Suad Husnan : Manajemen Keuangan ialah manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan.
Grestenberg : how business are organized to acquire funds, how they acquire funds, how
the use them and how the prof ts business are distributed.
James Van Horne : Manajemen Keuangan adalah segala aktivitas yang berhubungan
dengan perolehan, pendanaan dan pengelolaan aktiva dengan tujuan menyeluruh.
J. L. Massie : Manajemen keuangan adalah kegiatan operasional bisnis yang bertanggung
jawab untuk memperoleh dan menggunakan dana yang diperlukan untuk sebuah
operasi yang efektif dan efisien.
Howard & Upton : Manajemen keuangan adalah penerapan fungsi perencanaan &
pengendalian fungsi keuangan.
JF Bradley : Manajemen keuangan adalah bidang manajemen bisnis yang ditujukan untuk
penggunaan model secara bijaksana & seleksi yang seksama dari sumber
modal untuk memungkinkan unit pengeluaran untuk bergerak ke arah mencapai
tujuannya.
Tujuan Manajemen Keuangan
1.
Tujuan
Manajemen Keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Dengan demikian
apabila suatu saat perusahaan dijual, maka harganya dapat ditetapkan setinggi
mungkin. Seorang manajer juga harus mampu menekan arus peredaran uang agar
terhindar dari tindakan yang tidak diinginkan.
·
Tujuan
normatif manajemen keuangan adalah mazimization wealth of stockholders atau
memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yaitu memaksimalkan nilai
perusahaan.
·
Tujuan
memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dapat ditempuh dengan memaksimumkan
nilai sekarang perusahaan.
·
Secara
konseptual jelas sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan yang mempertimbangkan
faktor risiko.
·
Manajemen
harus mempertimbangkan kepentingan pemilik, kreditor dan pihak lain yang
berkaitan dengan perusahaan.
·
Memaksimalkan
kemakmuran pemegang saham lebih menekankan pada aliran kas daripada laba bersih
dalam pengertian akuntansi.
Tidak mengabaikan social objectives
dan kewajiban sosial, seperti lingkungan eksternal, keselamatan kerja, dan
keamanan produk.
2.
Nilai
perusahaan yang belum go-publik dapat diukur dengan harga jual seandainya
perusahaan tersebut dijual. Jadi tidak hanya nilai asset (laporan di neraca)
tetapi diperhitungkan juga tingkat risiko usaha, prospek perusahaan, manajemen
lingkungan kerja dan sebagainya. Indikasi nilai perusahaan adalah:
·
Perusahaan
belum/tidak go-publik: harga seandainya perusahaan dijual
·
Perusahaan
go-publik: harga saham yang dijual belikan di pasar modal.
3. Dari indikasi tersebut dapat ditarik
pengertian:
Memaksimalisasi nllai perusahaan
tidak sama dengan memaksimalisasi laba:
·
Perusahaan
bisa saja meningkatkan laba dengan cara mengeluarkan saham dengan hasll
penjualan saham dlinvestaslkan pada deposlto atau obllgasl pemerintah. Dengan
cara ini dijamin laba akan besar tetapl keuntungan per lembar saham akan
menurun, karena jumlah lembar saham yang beredar bertambah, sehlngga kondlsl
perusahaan tldak balk.
·
Terminologl
profit memlllki pengertian ganda, dlsebabkan terdapat banyak definlsl profit.
Memaksimalkan nilai perusahaan tidak
sama dengan memaksimalkan laba per~lembar saham (earning per share = EPS)
alasannya:
·
Tujuan
memaksimalisasi laba tidak memperhatikan waktu dan lamanya keuntungan yang
diharapkan.
·
Tidak
mempertimbangkan risiko atau ketidakpastian dari keuntungan di masa yang akan
datang. Jika suatu usulan mengandung risiko yang besar, maka kenaikan
keuntungan per lembar saham akan diikuti dengan penurunan harga saham.
· Fungsi Manajemen Keuangan
Berikut ini penjelasan singkat
tentang fungsi-fungsi yang ada didalam manajemen keuangan :
1.
Perencanaan
Keuangan, membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan
lainnya untuk periode tertentu.
2.
Penganggaran
Keuangan, tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail
pengeluaran dan pemasukan.
3.
Pengelolaan
Keuangan, menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan
berbagai cara.
4.
Pencarian
Keuangan, mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional
kegiatan perusahaan.
5.
Penyimpanan
Keuangan, mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dan mengamankan dana
tersebut.
6.
Pengendalian
Keuangan, melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan
pada perusahaan.
7.
Pemeriksaan
Keuangan, melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak
terjadi penyimpangan.
8.
Pelaporan
keuangan, penyediaan informasi tentang kondisi keuangan perusahaan sekaligus
sebagai bahan evaluasi
5. Forecasting SDM
Ada beberapa metode forecasting
sumber daya manusia yang dikenal, yaitu:
Inkrementalisme (atau
dekrementalisme) merupakan metode perkiraan yang memproyeksikan
perubahan-perubahan garis lurus dalam kebutuhan pegawai berdasarkan fluktuasi
anggaran.
Collective opinion, teknik ini
meliputi pengumpulan informasi dari berbagai sumber didalam dan diluar
organisasi dan kemudian mencapai kesepakatan kelompok mengenai penafsiran data
tersebut.
Categorical and Cluster forecasting,
teknik kategori ini memperkirakan kebutuhan lebih lanjut untuk berbagai
kelompok kedudukan dan teknik kluster ini memperkirakan kelompok-kelompok
bersama kedudukan tersebut dengan syarat dan tuntutan akan ketrampilan umum.
Ini sering dipakai dalam organisasi yang besar.
Modeling, metode ini menggunakan
matematis dan komputer dimana para manager harus menggunakan teknik-teknik
model untuk memperkirakan permintaan dan penawaran sumber daya manusia. Asumsi
ini didasarkan pada keadaan ekonomi, perkembagan teknologi, sistem pendidikan,
persaingan para majikan, sifat dasar pasar tenaga kerja, sistem kompensasi,
jumlah lowongan dan praktek rekruitmen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar