1.
Apa
perbedaan antara Penalaran Induktif dan penalaran Deduktif?
Penalaran
adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan
empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian.
PENALARAN INDUKTIF
Penalaran Induktif
merupakan prosedur yang berpangkal dari peristiwa khusus sebagai hasil
pengamatan empirik dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru
yang bersifat umum. Dalam hal ini penalaran induktif merupakan kebalikan dari
penalaran deduktif. Untuk turun ke lapangan dan melakukan penelitian tidak
harus memliki konsep secara canggih tetapi cukup mengamati lapangan dan dari
pengamatan lapangan tersebut dapat ditarik generalisasi dari suatu gejala.
Dalam konteks ini, teori bukan merupakan persyaratan mutlak tetapi kecermatan
dalam menangkap gejala dan memahami gejala merupakan kunci sukses untuk dapat
mendiskripsikan gejala dan melakukan generalisasi.
Ciri Penalaran Induktif :
1.
Terlebih dahulu menyebutkan peristiwa-peristiwa khusus
2.
Kemudian, menarik kesimpulan berdasarkan peristiwa-peristiwa khusus
3.
Kesimpulan terdapat di akhir paragraph
4.
Kalimat utama paragraf induktif terletak di akhir paragraph
5.
Gagasan Utama terdapat pada kalimat utama
Contoh
Kalimat Penalaran Induktif :
a.
Kucing mempunyai kelanjar susu untuk menyusui anaknya.
b.
Sapi mempunyai kelenjar susu untuk menyusui anaknya.
c.
Anjing mempunyai kelenjar susu untuk menyusui anaknya.
Kesimpulan
: Semua hewan yang mempunyai kelenjar susu dapat menyusui anaknya.
PENALARAN
DEDUKTIF
Penalaran
Deduktif merupakan suatu proses berpikir (penalaran) yang bertolak dari sesuatu
proposisi yang sudah ada menuju kepada suatu proposisi baru yang berbentuk
suatu kesimpulan. Penalaran deduktif juga merupakan proses penalaran untuk
menarik kesimpulan dari hal-hal atau fakta-fakta yang bersifat umum ke hal-hal
yang bersifat khusus.
Ciri
Penalaran Deduktif :
1.
Letak kalimat utama di awal paragraf.
2.
Diakhiri dengan penjelasan
3.
Diawali dengan pernyataan umum disusul dengan uraian atau penjelasan khusus.
Contoh
Kalimat Penalaran Deduktif :
a.
Semua manusia akan wafat (premis mayor)
b.
Rio adalah seorang manusia yang memiliki jiwa baik (premis minor)
c.
Jadi, Rio akan wafat (konklusi), (*konklusi lebih sempit dari premis)
2. Apa
syaratnya supaya kesimpulan dalam deduktif dapat dipercaya?
- MENARIK SIMPULAN SECARA LANGSUNG
Penarikan
secara langsung ditarik dari satu premis.
Contoh
kalimat :
-Semua
ikan bernafas melalui insang. ( premis )
-
Semua yang bernafas melalui insang adalah ikan. ( simpulan )
- MENARIK SIMPULAN SECARA TIDAK LANGSUNG
Penarikan
ini ditarik dari dua premis. Premis pertama adalah premis yang bersifat umum,
sedangkan yang kedua adalah yang bersifat khusus. Contoh : Silogisme Kategorial.
Silogisme kategorial adalah silogisme yang terjadi dari tiga proposisi yaitu :
-
Premis umum : premis mayor ( My )
-
Premis khusus : premis minor ( Mn )
-
Premis simpulan : premis kesimpulan ( K )
Contoh
silogisme kategorial :
-
My : Semua mahasiswa Universitas Gunadarma memiliki KTM.
-
Mn : Aini Fatimah adalah mahasiswa Universitas Gunadarma.
-
K : Aini Fatimah memiliki KTM.
•.
Bentuk Gagasan / Penalaran Induktif
•
Generalisasi ialah perihal bentuk gagasan atau simpulan umum dari suatu kejadian
hal, atau sebagainya.
Contoh
dalam paragraph :
Setelah
tugas menggambar kelas I B dikumpulkan, ternyata duapuluh anak perempuan
menggambar bunga, dua orang anak perempuan menggambar pemandangan, dan satu
orang saja menggambar binatang, sedangkan anak laki-laki bermacam-macam.Boleh
dikatakan anak perempuan kelas I B cenderung membuat gambar bunga.
Analogi
ialah suatu penalaran yang bertolak dari peristiwa khusus mirip satu sama lain,
kemudian menyimpulkan apa yang berlaku untuk suatu hal akan bertolak pula untuk
hal lain.
Kausalitas
(sebab-akibat) ialah memulai suatu penjelasan dari peristiwa atau hal yang
merupakan sebab, kemudian bergerak menuju ke suatu kesimpulan sebagai aspek
(akibat) terdekat.
Bentuk
Gagasan / Penalaran Deduktif
Silogisme
ialah menarik kesimpulan dari dua pernyataan(premis) yaitu :
premis
umum/mayor(PU) dan premis khusus/minor(PK).
PU
: Semua A=B
PK
: Semua C=A
S
: Semua C=B
Contoh
PU
: Semua makhluk hidup memiliki mata
PK
: si Polan adalah makhluk hidup
S
: maka si Polan mempunyai mata
3. Buatlah
2 contoh penarikan kesimpulan melalui generalisasi !
Generalisasi adalah
proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fakta atau gejala khusus yang
diamati lalu ditarik kesimpulan umum tentang sebagian atau seluruh gejala yang
diamati itu. Jadi, generalisasi merupakan pernyataan yang berlaku umum untuk semua
atau sebagian besar gejala yang diamati. Di dalam pengembangan karangan,
generalisasi perlu ditunjang atau dibuktikan dengan fakta-fakta, contoh-contoh,
data statistik, dan sebagainya yang merupakan spesifikasi atau ciri sebagai
penjelasan lebih lanjut.
Contoh
1:
Pemerintah
mendirikan sekolah sampai ke pelosok. Puskesmas didirikan di mana-mana.
Lapangan kerja baru diciptakan. Pembangunan rumah ibadah diperbanyak atau
dibantu pemerintah. Memang menjadi tugas pemerintah untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat.***
Contoh
2:
Saya
melihat orang-orang asyik membaca koran di halte bus. Kegiatan serupa juga saya
jumpai di peron stasiun kereta api. Saat saya jalan-jalan di taman, hal yang
sama juga saya lihat. Orang-orang duduk bersantai sambil membaca koran. Bahkan,
ketika saya keluar ruang dan sampai di trotoar, saya melihat berderet anak
sekolah, kawula muda, dan orang-orang dewasa semua sedang membaca. Jadi banyak
orang yang memanfaatkan waktu luang
untuk membaca.***
Keterangan:
*** : kesimpulan generalisasi paragraf tersebut.
4. Dapat
dipercayakah kesimpulan dibawah ini? Jelaskan alasannya!
a. Semua
profesor pandai
Ayahmu pandai
Pastilah ayahmu
profesor (kesimpulannya)
Analisis : dapat
dipercaya, karena ayah nya pandai jadi disimpulkan kalau ayahnya adalah seorang
profesor.
b. Disemua
Ibu kota ada gedung pencakar langit
Disemua kota industry ada
gedung pencakar langit
Jadi, ibu kota adalah
kota industry (kesimpulannya)
Analisis : tidak dapat
dipercaya, karena tidak hanya kota industry saja yang dapat disimpulkan sebagai
gedung pencakar langit.
c. Hasil
sawah bertambah jika petani menanam padi unggul
Hasil sawah bertambah
jika pengairan diatur dengan baik
Hasil sawah bertambah
jika petani menanam padi dan pengairan diatur dengan baik (kesimpulannya)
Analisis : dapar
dipercaya, karena benar apabila petani menanam sawah dengan padi yang unggul
dan pengairan diatur dengan baik maka penghasilan sawah akan bertambah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar