Dari sudut pandang linguistik,
bahasa Indonesia adalah salah satu dari banyak
ragam bahasa Melayu. Penamaan “Bahasa Indonesia” diawali sejak
dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari
kesan “Imperialisme bahasa” apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan.
Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa
Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga
saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan
kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah
dan bahasa asing.
Analisis:
Kata yang digaris
bawah, yang di analisis
1. Diawali : di – awal – i (kata imbuhan gabungan;
gabungan dari awalan dan akhiran). Diawali berasal dari kata dasar awal.
2. Digunakan : di-guna-kan (kata imbuhan gabungan;
gabungan dari awalan dan akhiran). Digunakan berasal dari kata guna, yang
artinya paedah, manfaat ; suatu pekerjaan yang memberi pengaruh mendatangkan
perubahan.
3. Menyebabkan : jenis imbuhan dilebur. Berasal dari
kata dasar sebab.
Me-nyebab-kan
: kata imbuhan gabungan; gabungan dari awalan dan akhiran me – kan.
4. Linguistik merupakan dasar dalam mempelajari
keahlian berbahasa. Sedangkan manfaat dari linguistik antara lain dapat membantu dalam
menyelesaikan dan melaksanakan tugas, penting bagi guru bahasa dan guru studi,
dapat menterjemahkan suatu bahasa ke bahasa lain, dapat digunakan untuk
menyusun kamus, serta bisa digunakan untuk menuntun buku pelajaran.
5. Imperialisme berasal dari kata Latin "imperare"
yang artinya "memerintah". Imperialisme ialah sebuah (kebijakan) di
mana sebuah negara besar dapat memegang kendali atau pemerintahan atas daerah lain agar negara
itu bisa dipelihara atau berkembang. Sebuah contoh imperialisme terjadi saat
negara-negara itu menaklukkan
atau menempati tanah-tanah itu.
Huruf kapital digunakan
untuk menuliskan huruf pertama kata pada awal kalimat :
1.
Huruf awal setiap kalimat.
2.
Huruf awal nama khas geografi : Indonesia,
Riau, Semenanjung Malaya
3.
Awal nama bulan : 28 Oktober 1928
4.
Awal nama peristiwa sejarah : Sumpah
Pemuda
Tanda baca :
1. Tanda
titik (.) : di setiap akhir kalimat
2. Tanda
koma (,) : memisahkan kalimat majemuk setara yang menggunakan kata penghubung,
memisah anak kalimat yang mendahului induk kalimat dalam kalimat majemuk
bertingkat.
3. Tanda
petik dua (“...”) : mengapit petikan langsung.
4. Tanda
kurung ( ) : mengapit keterangan atau penjelasan
KALIMAT DEDUKTIF
Definisi paragraf
deduktif ialah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok
atau kalimat topik kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas.
Contoh paragraf deduktif :
Ada beberapa penyebab
kemacetan di Jakarta. Pertama, jumlah armada
yang banyak tidak seimbang dengan luas jalan. Kedua, kedisiplinan pengendara
kendaraan sangat minim. Ketiga, banyak tempat yang memunculkan gangguan lalu
lintas, misalnya pasar, rel kereta api, pedagang kaki lima, halte yang tidak
difungsikan, banjir, dan sebagainya. Keempat, kurang tegasnya petugas yang
berwenang dalam mengatur lalu lintas serta menindak para pelanggar lalu lintas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar